Mohon tunggu...
Fayyaadh Bahrul Ilmi
Fayyaadh Bahrul Ilmi Mohon Tunggu... Universitas Diponegoro

Mahasiswa Program Studi S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Sampah Lestari (RSL), Upaya Pemberdayaan Tim KKN PPK Ormawa HM S1 Peternakan kepada Warga Desa Pitrosari Kabupaten Temanggung Dalam Mengatasi Permasalahan Sampah

25 Januari 2023   12:30 Diperbarui: 25 Januari 2023   16:00 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan sampah saat ini masih menjadi tantangan besar yang belum terselesaikan secara optimal, tak terkecuali di daerah Temanggung. Tercatat pada libur Lebaran 2022, rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan Kabupaten Temanggung sebanyak 120 ton per hari. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Bapak Hendra Sumaryana mengatakan bahwa masyarakat diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam upaya membantu pemerintah untuk menekan volume sampah di tingkat rumah tangga karena semakin sempitnya lahan penampungan di TPA Sanggrahan.

Berdasarkan pada laporan program Temanggung Bebas Sampah (TBS) tahun 2020, perkiraan produksi sampah di Kabupaten Temanggung sebesar 486,8 ton sampah/hari dan sekitar 69,48% diantaranya masih belum terkelola dengan baik. Upaya Pemerintahan setempat guna mengatasi permasalahan pengelolaan sampah menghasilkan peningkatan sebesar 53,79% pada akhir tahun 2021 dan ditargetkan mampu mencapai 85% pada akhir tahun 2022.

Permasalahan ini dilirik oleh tim Mahasiswa KKN PPK Ormawa HM S1 Peternakan Universitas Diponegoro yang belum lama ini melakukan kegiatan pembentukan Rumah Sampah Lestari (RSL) bersama warga Desa Pitrosari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di tingkat desa.

“Sebenarnya sudah ada program untuk mengatasi permasalahan sampah dari BUMDes yaitu penyebaran tempat sampah di setiap rumah warga, namun program tersebut hanya terpusat di Dusun Krajan. Untuk dusun lainnya seperti Dusun Gunung Sari, Dusun Getas, dan Dusun Muntuk masih rencana,” ucap Kepala Perencanaan Desa Pitrosari Bapak Abdul Manan.

“Dengan adanya program Rumah Sampah Lestari (RSL) dari mahasiswa KKN, kami para warga berharap besar sampah yang dihasilkan di lingkungan kami dapat teratasi sehingga lingkungan kami dapat bersih dan asri karena sejauh ini sampah di lingkungan kami tidak terurus dengan baik sehingga kami para warga mau tidak mau hanya mampu mengolahnya dengan cara dibakar,” ujar Ketua RT 01 Dusun Muntuk.

Upaya awal dilakukan oleh tim KKN dengan memberikan sosialisasi mengenai pembentukan Rumah Sampah Lestari (RSL) yang direncanakan menggunakan sistem pengelolaan berbasis digital kepada masyarakat Desa Pitrosari. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, kelompok tani ternak (KTT) masing-masing dusun, kelompok wanita tani (KWT) dan warga setempat.

Keterlibatan warga serta perangkat Desa Pitrosari menjadi faktor penting yang mendukung keberjalanan sistem pengelolaan dari Rumah Sampah Lestari (RSL). Antusiasme warga yang tinggi terkait program pembangunan Rumah Sampah Lestari (RSL) memberikan dampak positif pada perkembangan program. Selain itu, keterlibatan pihak BUMDes setempat memperlancar keberjalanan program dengan memberikan bantuan dalam pengadaan serta pembaharuan inovasi-inovasi untuk diterapkan untuk Rumah Sampah Lestari (RSL).

Dokpri
Dokpri

Dalam program ini, Rumah Sampah Lestari (RSL) berperan sebagai wadah bagi warga untuk mengatasi permasalahan persampahan Desa dengan menerapkan sistem, dimana warga sebagai nasabah dapat menyetorkan sampah yang telah dipilah, kemudian akan ditimbang dan dicatat oleh pengurus. Catatan penyetoran sampah akan dimuat dalam buku tabungan yang didalamnya terdapat poin yang telah dikonversi sesuai jumlah sampah yang telah disetorkan. Poin yang dimiliki nasabah nantinya dapat ditukarkan dengan sembako di warung-warung yang telah bekerja sama dengan Rumah Sampah Lestari (RSL) serta BUMDes Pitrosari.

“Program yang kami bawakan yaitu pembentukan rumah sampah berbasis digital di Desa Pitrosari. Kini, program yang kami bawakan sudah berjalan dan dinamakan Rumah Sampah Lestari (RSL). Program ini kami tujukan sebagai wadah pengolahan sampah di tingkat desa dan BUMDes yang berfokus menyejahterakan masyarakat desa dengan memfasilitasi penukaran poin hasil penyetoran sampah dengan sembako,” ucap Puguh Setiawan selaku Koordinator Tim KKN PPK Ormawa HM S1 Peternakan Undip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun