PENGALAMAN
Ketika kita berkomunikasi dengan teman-teman yang berasal dari Negara lain, atau kita memperhatiakan mereka dalam berkomunikasi, pasti mereka sangat mudah mengucapkan kata "Thank You", mungkin teman-teman dapat memperhatikannya ketika menonton film yang menggunakan bahasa Inggris.
Kata "Thank You"Â sudah menjadi budaya komunikasih Internasional, karena kita dituntun untuk membiasakan mengapresiasi orang lain, sehingga salah satu wujud mengapresiasi dengan mengucapkan kata "Thank You" (Terimakasih).
Tanpa kita sadari atau tidak, khususnya kita anak-anak muda di Indonesia sepertinya belum terbiasa mengucapkan terimakasih, jika kita perhatikan mungkin akan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti: budaya, sosial, pendidikan, dsb.
Membiasakan mengucapkan kata "Thank You" seharusnya bukan menjadi hal yang sulit, tetapi karena kita menganggap hal itu sepertinya kecil dan tidak berdampak apa-apa, namun di dalam komunikasi Internasional hal tersebut sangat dibutuhkan, untuk menjaga kenyamanan orang berkomunikasi dengan kita.
Penulis juga berkeyakinan bahwa tidak semua budaya Internasional dapat kita implementasikan di Indonesia, tetapi untuk hal yang positif saya rasa kita harus menirunya. Sulitnya mengucapkan kata "Thank You" juga akan sangat berpengaruh ketika kita bermasyarakat, karena ada rasa kesejukan ketika kita mengucapkan kata terimakasih.
Salah satu bekal untuk berkomunikasi di Internasional melatih lidah untuk mengucapkan terimakasih (Thank You). Ketika kamu lancar berbahasa Inggris sekali pun, tetapi tidak terlatih mengucapkan kata "Thank You" hal itu akan berdampak negatif, karena mereka akan menilai karakter mu dari cara mu mengapresiasi orang lain.
Mungkin jika kita kaji dari sisi teologinya kata "Thank You" dapat diartikan juga sebagai rasa ucapan syukur kita terhadap apa yang telah kita peroleh dari Tuhan atau orang lain yang membantu hidup kita, karena kita tidak bisa hidup sendirian di bumi ini.
RESOLUSI
Sehingga kita dituntut untuk mampu mengapresiasi orang lain dari pada hanya sekedar mengkritik orang lain, karena ketika kita mengapresiasi sesungguhnya ada beban tanggungjawab yang sedang kita limpahkan kepadanya.