Mohon tunggu...
Fauzi Triwibowo
Fauzi Triwibowo Mohon Tunggu... Pendidikan

Bermain game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

sound horeg

19 Agustus 2025   07:13 Diperbarui: 19 Agustus 2025   07:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sound horeg adalah istilah yang merujuk pada sistem tata suara (sound system) berukuran besar yang menghasilkan suara sangat keras dan menggelegar, seringkali dengan frekuensi bass yang kuat hingga menimbulkan getaran pada lingkungan sekitar. Istilah ini populer di kalangan masyarakat, terutama di Jawa Timur, dan sering digunakan dalam acara-acara informal seperti hajatan, pawai, atau karnaval. 

Penjelasan Lebih Lanjut:

Asal Usul:

Istilah "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergetar atau bergerak. Jadi, sound horeg secara harfiah berarti "suara yang bergetar" atau "suara yang menggetarkan". 

Ciri Khas:

Sound horeg ditandai dengan penggunaan sound system berdaya tinggi, volume suara yang sangat keras, dan musik dengan aransemen bass yang kuat. Seringkali, acara horeg juga melibatkan pertunjukan visual yang menarik perhatian. 

Penggunaan:

Sound horeg sering digunakan dalam acara-acara seperti hajatan, karnaval, pasar malam, atau acara komunitas. Sistem suara ini sering dibawa keliling menggunakan truk atau gerobak. 

Kontroversi:

Sound horeg seringkali menuai kontroversi karena volume suaranya yang sangat keras dapat menimbulkan gangguan kebisingan dan keresahan masyarakat, serta berpotensi mengganggu kesehatan pendengaran. Selain itu, beberapa acara horeg juga dikaitkan dengan kegiatan yang melanggar norma agama dan sosial, seperti joget campur laki-laki dan perempuan, serta konsumsi minuman keras. 

Dampak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun