Mohon tunggu...
Fauzi Isman
Fauzi Isman Mohon Tunggu... -

Akupunkturis dan praktisi Tai Chi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Redakan Rasa Nyeri dengan Memijat Titik Nyeri

2 September 2012   00:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:02 6996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13465443591541356621

[caption id="attachment_196609" align="aligncenter" width="512" caption="sumber: serasiclinic.com"][/caption]

Titik nyeri adalah suatu daerah pada tubuh dimana kita merasakan nyeri. Selama ini kita beranggapan bahwa memijat titik nyeri adalah tabu dan haram hukumnya. Karena akan membuat rasa nyeri makin menjadi. Tapi tidak bagi akupunkturis atau ahli Pengobatan Cina Tradisional. Memijat titik nyeri justeru menjadi salah satu resep pengobatan yang efektif yang diwajibkan untuk meredakan rasa nyeri.

Sebenarnya memijat titik nyeri bukanlah hal yang asing bagi kita, bahkan sudah menjadi kebiasaan yang tidak kita sadari. Dan saya percaya kita semua pernah mengalaminya. Bila merasakan nyeri, katakanlah di daerah kepala, secara naluriah jari-jari tangan kita akan meraba dan menekan-nekan daerah kepala yang terasa nyeri tersebut.Dan biasanya, juga tanpa kita sadari, rasa nyeri tersebut akan mereda, bahkan menghilang sama sekali. Meskipun hal ini terjadi berulang-ulang, kebanyakan kita tetap menganggap hal ini sebagai sebuah kebetulan saja, Sehingga tidak pernah terpikir sedikitpun bahwa memijat titik nyeri tersebut merupakan satu cara pengobatan yang efektif untuk menghilangkan rasa nyeri. Sayapun baru menyadari hal ini setelah belajar Ilmu Akupunktur.

Berbeda dengan bangsa Cina, mereka telah mencatat dan mengkajinya sejak ribuan tahun yang lalu, dan menajadikannya sebagai salah satu cara pengobatan dari sekian banyak pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri.

Dalam literature klasik Traditional Chinese Medicine (TCM), titik nyeri ini dikenal dengan nama titik ashe atau yes point. Ia merupakan jenis titik akupunktur yang unik. Ia tidak memiliki alamat yang tetap sebagaimana titik akupunktur umum dan ekstra. Ia ada karena adanya rasa nyeri, dan berlokasi sama persis dengan lokasi rasa nyeri. Berbeda dengan titik local, mereka merupakan titik akupunktur umum atau pun ekstra yang berlokasi di sekitar daerah nyeri. Jadi titik asheada hanya ketika kita merasakan nyeri, dan bisa berlokasi dimana saja di seluruh tubuh mengikuti lokasi keberadaan rasa nyeri. Bisa di kepala, di bahu, pinggang, daerah perut dan lain-lain.

Dalam pengobatan akupunktur, titik ashe bisa digunakan secara tunggal atau digunakan bersama-sama dengan titik-titik akupunktur yang lain. Penggunaan titik ashe secara tunggal lebih ditujukan sebagai tindakan darurat untuk pereda rasa nyeri. Bisa distimulasi dengan tusuk jarum atau dengan pijatan. Tusuk jarum padatitik ashe menghasilkan efek analgesic yang lebih cepat dan juga cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan pijatan. Tusuk jarum pada titik ashe bisa meredakan hampr semua rasa nyeri yang timbul, termasuk yang diakibatkan oleh sakit gigi, asam urat, dan rematik. Meskipun demikian pijatan pada titik ashe lebih praktis dan efisien, bisa dilakukan sendiri, oleh siapa saja dan dimana saja. Tentu saja tetap lebih manjur dibandingkan dengan minum obat pereda rasa nyeri yang banyak beredar di pasaran.

Sedangkan kombinasi titik ashe dengan titik-titik akupunktur yang lainnya digunakan untuk mengatasi gangguan penyakit yang berada di meridian dan belum menjalar ke organ dalam (zangfu). Tujuannya untuk melancarkan aliran qi (energy), menyeimbangkan yin dan yang serta memperkuat zengqi(kekuatan tubuh) untuk menghilangkanpathogen. Tentu saja efek penyembuhan yang dihasilkan serta cakupan penyakit yang bisa disembuhkan lebih manjur dan luas dibandingkan dengan penggunaan titik ashe secara tunggal.

Memijat titik nyeri tidaklah sulit, bahkan amat mudah dilakukan. Bukankah tanpa disadari, kita semua pernah melakukannnya?. Gunakanlah ball (daerah di bawah ujung jari tangan) jari-jari tangan untuk memijat. Bukan tip (ujung jari) nya, karena ujung kuku yang terdapat pada tip bisa menyakitkan dan melukai titik nyeri. Bisa kita lakukan dengan satu jari, dengan ibu jari, atau jari telunjuk ; atau dengan dua jari, dengan jari telunjuk dan jari tengah sekaligus; atau bahkan dengan empat jari, minus ibu jari.

Cara memijatnya cukup dengan menekan dan mengendurkan dengan berulang-ulang dan berirama sampai rasa nyeri mereda dan menghilang. Yang dimaksud berirama di sini adalah menyelaraskan irama dan waktu menekan dan mengendurkan jari-jari tangan saat memijat titik nyeri. Menekan dimulai dengan tekanan lembut, dan makin lama makin mengerasseiring dengan hitungan waktu. Begitu juga dengan mengendurkannya, mesti dengan perlahan-lahan, jangan sekaligus, mengikuti hitungan waktu. Jika waktu yang dibutuhkan untuk menekan adalah 4 detik, waktu untuk mengendurkannya pun adalah 4 detik.

Tidak usah khawatir , memijat titik nyeri tidak menimbulkan efek samping ataupun ketagihan, seperti halnya bila kita mengkonsumsi obat-obat pereda rasa nyeri (analgesic) yang banyak beredar di pasaran. Dapat dikatakan, memijat rasa nyeri merupakan cara yang aman, efektif dan alamiah serta murah meriah untuk meredakan rasa nyeri.

Cuma perlu dicatat bahwa tidak semua rasa nyeri bisa diredakan dengan memijat titik nyeri. Untuk kasus-kasus nyeri karena sakit gigi, asam urat dan rematik sebaiknya jangan gunakan cara pemijatan, akan tetapi gunakanlah teknik pengobatan lain yang lebih efektif, seperti akupunktur.

Jadi tidak usah ragu lagi untuk memijat titik nyeri, dimanapun ia berada agar kita tidak berlarut-larut tersiksa olehnya. Tentu saja ini hanya sebagai tindakan pertolongan pertama pada rasa nyeri. Selanjutnya silahkan pergi ke dokter atau akupunkturis terdekat.

Palembang, 2 September 2012

Fauzi Isman

Peneliti pada Pusat Kajian dan Pengembangan Akupunktur dan Pengobatan Tradisonal untuk Masyarakat, SERASI, Palembang

Sumber: http://serasiclinic.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun