Yogyakarta (Kemenag DIY) -- Safari Syiar Ramadan 1446 H terus berlanjut di Masjid Gede Kraton Yogyakarta, salah satu masjid bersejarah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan di Kota Gudeg. Kedatangan Syaikh Al Azhar Mohamed Mahmoud Salama Mohamed disambut hangat oleh Ketua Takmir Azman Latif dan para pengurus masjid, didampingi oleh Kakankemenag Kota Yogyakarta, Nadhif. Suasana penuh khidmat menyelimuti masjid, di mana jamaah telah berkumpul untuk menunaikan shalat Isya dan Tarawih sekaligus mendengarkan tausiyah dari ulama besar asal Universitas Al-Azhar Kairo.
Dalam ceramahnya menjelang shalat Tarawih, Syaikh Mohamed mengangkat tema tentang keagungan bulan Ramadan sebagai momentum penyatuan hati dan perbaikan akhlak. Beliau mengingatkan bahwa Allah SWT telah menyatukan manusia yang sebelumnya bercerai-berai, sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 1, bahwa seluruh manusia berasal dari satu jiwa, yaitu Nabi Adam AS. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan yang mendasar di antara manusia kecuali dalam hal ketakwaan. Rasulullah SAW pun menegaskan dalam sabdanya bahwa tidak ada keistimewaan antara bangsa Arab dan non-Arab (Ajam), kecuali dalam ketakwaan mereka kepada Allah.
Syaikh Mohamed juga menegaskan bahwa perbedaan adalah sunnatullah. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah memerintahkan umat Islam untuk berpegang teguh pada tali-Nya dan tidak bercerai-berai. Ketika umat terpecah belah, maka musuh akan lebih mudah mengalahkan mereka. Namun, Allah dengan kasih sayang-Nya telah menyelamatkan manusia dari keterpurukan dan kehancuran, sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyah. Oleh karena itu, beliau mengajak jamaah untuk menjaga persaudaraan, saling menghormati, dan hidup rukun, meskipun ada perbedaan dalam mazhab maupun agama. Allah menciptakan keberagaman agar manusia saling mengenal (lita'aarafu), bukan untuk saling bermusuhan.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa siapa pun yang mengganggu hak orang lain tidak akan mencium bau surga, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Nabi SAW. Ramadan adalah kesempatan untuk memperbaiki akhlak, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan. Rasulullah SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak, dan beliau telah memperingatkan bahwa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga karena akhlaknya yang buruk. Jangan sampai ibadah puasa menjadi sia-sia hanya karena perilaku yang tidak baik.
Di penghujung ceramahnya, Syaikh Mohamed mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum memperbaiki akhlak, mempererat persaudaraan, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tausiyah kemudian ditutup dengan doa bersama agar ibadah Ramadan diterima, serta memohon perbaikan akhlak dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
#SafariRamadan1446H #SyiarRamadan #Persaudaraan #ModerasiBeragama #PerbaikanAkhlak #MasjidGedeKraton
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI