Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Money

Bulog-Gojek Solusi Semakin Hadirnya Bulog di Sekitar Kita

1 Juni 2018   00:07 Diperbarui: 1 Juni 2018   00:23 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kerjasama lembaga -- lembaga untuk saling melangkapi dalam pengembangan masing-masing dewasa ini banyak di lakukan. Bebicara Bulog baru-baru ini juga sedang melakukan kerjasama besar-besaran dengan lembaga keuangan yaitu BRI untuk mendukung semua agenda pengembangan Bulog untuk bisa lebih berpogresif hadir  untuk masyarakat.

Berbicara tentang pengembangan semua hal di era digital seperti sekarang ini, nampaknya lembaga atau instansi harus bisa melihat peluang untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Permasalahan pengembangan produk semua sub sektor pertanian saat ini memang masih sangat berat untuk diatasi. Sehingga banyak inovasi yang sudah dilakukan untuk menjawab permasalahan yang terjadi saat ini, sampai pada pengembangan pada basis teknologi. Dan berbicara hasil produk dari Bulog tidak jauh dari hasil dari kegiatan pertanian Indonesia.

Permasalahan pertanian saat ini juga sangat membutuhkan sokongan pengembangan di bidang Teknologi Informasi. Kusnanto, dkk (2016) menyatakan bahwa permasalahan pemasaran gabah beberapa daerah masih bisa dibilang kecil keefisiennya. Contoh itu hanya pada bidang permasalahan pemasaran, belum lagi permasalahan lainnya yang dihadapi petani. Saat ini memang sudah banyak aplikasi-aplikasi yang bergerak di bidang pertanian. 

Mulai dari aplikasi pemberian informasi tanam, panen, hingga pemesanan saprodi untuk mendukung budidaya pertanian. Selain itu aplikasi-aplikasi yang bergerak dibidang pertanian juga sangat banyak salah satu contohnya seperti Aplikasi petani, IGrow, IC-Agriculture dan masih banyak yang lainnya. Namun aplikasi-aplikasi tersebut dirasa masih belum bisa memberikan hasil yang nyata terhadap petani secara meluas. 

Banyaknya aplikasi yang serupa juga akan malah menjadi masalah baru ketika semua perkembangan hanya difokuskan pada output yang kemudian hasilnya tidak jauh berbeda. Hal ini akan menjadikan kesia-siaan, sehingga dengan adanya hal ini perlu adanya trobosan baru yang mengakomodir aplikasi di bidang pertanian agar lebih efektif dan dapat secara serantak di terapkan oleh petani secara menyeluruh. Itu hanya salah satu contoh pemanfaatan aplikasi untuk menjawab permasalahan pertanian hingga hasil olahannya.

Permasalahan yang mau di urai untuk menjawab peramasalah Bulog di era milenila ini, sebenarnya bagaimana bulog bisa mengandeng perusahan berbasis tekonologi yang baru-baru ini booming di Indonesia yaitu Go-Jek. Kementan pernah melakukan kerjasama hanya sebatas pengunaan pada ranah teknis. 

Tidak sampai menyentuh kepada pengembangan yang lebih strategis. Kerjasama yang dilakukan hanya sebatas bagaimana Gojek bisa membantu mengantarkan sembako. Hal ini menjadi peluang sebenarnya, kepada lembaga-lembaga yang bisa bergandengan untuk saling menguatkan. Termasuk Bulog dengan semua hasil produknya dengan Go jek yang bergerak di bidang jasa.

Go-Jek merupakan fonomena hasil pengembangan teknologi yang ditemukan oleh anak berdarah Indonesia bernama Nadiem Makarim. Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Perusahaan pengembangan transportasi tradisional yang dikembangkan secara daring ini menjadi Booming karena banyaknya manfaat yang sudah dirasakan masyarakat luas. 

Sehingga beberapa peluang yang bisa dijadikan opsi untuk masa depan Go-Jek saat ini terus menjadi pembahasan. Salah satunya adalah peranan Aplikasi Transpotrasi semacam Go-Jek ini bisa membantu untuk pembangunan pertanian Indonesia yang menjadi harapan Pemerintah saat ini untuk mencapai kedaulatan pangan.

Baru-baru ini pengembangan aplikasi merilis penambahan fitur Go-Life dan Go-Pay. Langkah tersebut mejadi sangat baik sekali menjaga eskistensi agar tidak kalah dengan  perusahaan semacamnya yang saat ini berpotensi mengambil alih hasil penemuan dari anak bangsa ini. Seperti yang sudah di sampaikan di pendahuluan salah satu opsi untuk pengembangan Go-Jek kearah pembangunan pertanian juga bisa menjadi solusi pertanian Indonesia. 

Dengan melakukan pengembangan di dunia pertanian ini tentunya akan terus menjadikan Go-Jek mampu bersaing dalam persaingan dengan perusahaan sesamanya juga tentunya Go-Jek juga memberikan kebermanfaatan yang lebih luas. Terlebih masalah pertanian adalah masalah strategis yang tentunya semua elemen yang bisa berkontribusi harus ikut bergerak untuk mencapai Indonesia Berdaulat Pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun