Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Siaga 1 HIV, Pemuda Harus di Depan

14 Februari 2018   08:52 Diperbarui: 14 Februari 2018   09:06 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: harnas.co

Kabar mengejutkan datang di media-media dengan pemberitaan yang mengabarkan zona merah menyebarnya virus HIV aids di Bondowoso. Walaupun bukan daerah dengan serangan HIV tertinggi, namun sebarannya yang merata di setiap kecamatan menjadi catatan hitamnya. Penyakit berbahaya yang di sebabkan oleh virus HIV ini sudah menjadi kekhawatiran, bukan hanya di bondowoso tetapi sudah menjadi salah satu masalah bangsa Indonesia sejak dulu. 

Hanya baru-baru ini data menunjukkan bahwa bondowoso masuk dalam lingkaran merah serangan virus ini. Sungguh kasus ini menjadi tamparan keras bagi semua elemen yang ada di bondowoso, mulai dari pemerintah hingga masyarakat luas. Hal ini pastinya mencoreng nama baik semua keluarga besar masyarakat bondowoso walaupun yang menjadi pelaku dan atau korban hanya segelitir orang saja. 

Kenyataan ini tentunya tidak bisa kita salahkan, mengingat kasus sudah terjadi dan sudah terpublikasi. Jika kembali kepada dampak yang akan di akibatkan dari kejadian ini bukan hanya ancaman sebaran penyakit yang akan semakin luas, namun juga kegagalan penjagaan terhadap generasi muda ini bisa berdampak parah untuk generasi selanjutnya jika terus didiamkan. 

Selain itu, ditengah sibuknya promosi pariwisata untuk mengundang pariwisatawan untuk di datang ke bondowoso, kasus ini nampaknya dapat berpeluang menurunkan minat untuk mengunjungi bondowoso. Hal ini menjadi masalah sekunder dari adanya kasus yang harus segera di tuntaskan agar nama baik bondowoso sebagai kota damai dan nyaman segera kembali lagi.

Masalah yang telah terjadi ini tentu tidak bisa terus disesalkan, melaikan harus menjadi bahan evaluasi untuk terus difikirkan jalan keluarnya. Semua yang berpengaruh terhadap objek yang berpeluang terjangkit masalah ini harus bergegas untuk saling memperbaiki. Mulai dari pemerintah dengan kebijakannya, lingkungan dengan pengaruhnya, hingga orang tua dengan penjagaannya. Sehingga cerita ini harus menjadi latar belakang bersama yang sama untuk menyatukan semangat dan gerakan menuntaskan masalah fatal yang dapat menurunkan martabat bondowoso di mata nasional.

Pemerintah daerah dengan penekanaan keagamaan dalam programnya ternyata belum bisa menyadarkan para pelaku yang terserang penyakit HIV aids ini. Lingkungan yang terkenal dengan ke santrian nya ternyata masih belum bisa membentengi beberapa generasi muda untuk tidak terejerumus kedalam cerita kelam kenakalan remaja yang dapat membawanya kedalan kungkungan penyakit HIV, hingga orang tua pun masih kecolongan dalam mengodisikan putra putrinya untuk membangun hidup yang sebagai mana mestinya.

Sehigga dalam tulisan ini penulis lebih ingin menyoroti sikap pemuda/i yang mungkin dalam hal ini yang banyak berpeluang terjangkit kasus adalah generasi mudanya. Yang dengan gaya hidup yang serba gampang ini memberikan banyak peluang melakukan hal-hal negatif semacam bergonta-ganti pasangan hingga kelakukan seks bebas. Walaupun dalam hal ini tidak semuanya pemuda bondowoso menjadi sasaran dari tulisan ini. 

Dalam kata lain, masih banyak pemuda-pemuda penggerak dalam kebaikan dan masih terjaga dalam pergaualnya. Hanya saja sangat di sayangkan kasus ini masih terjadi dan yang pasti arah tuduhannya tidak jauh-jauh mengarah kepada generasi muda yang gaya hidupnya sangat berpeluang melakukan hal-hal yang dapat menyebarkan virus HIV ini.

Pemerintah, lingkungan, hingga pantauan orang tua memang menjadi faktor paling penting dalam menyelesaikan masalah ini. Sehingga sebelum dikembalikan kepada "pemuda" sebagai objek yang paling besar berpotentensi menjadi korban, maka ketiga faktor penting harus berfikir dan bekerja lebih keras untuk menuntuaskan masalah ini. Terutama untuk pemerintah yang pada tahun ini tercatat menjadi tahun terakhir sebelum pergantian kekuasaan, akan menjadi cacatan hitam pemerintah dan harus segera selesaikan serta diterus oleh siapa saja yang akan melanjutkan nanti. 

Kembali kepada generasi muda yang seharusnya mampu belajar mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang dosa dan mana yang berpahala tentunya dari ini harusnya mampu berhati-hati untuk menyikapi masalah tersebarnya penyakit HIV aids ini. Kampanye bahaya HIV Aids dijaman melinial ini sudah pasti dengan gampang di dapatkan, alasan tidak tau tentang hal-hal menggenai penyakit HIV nampaknya sudah tidak bisa menjadi alasan. 

Karena arus informasi yang cepat dan merata sudah dengan mudah di dapatkan oleh semua orang dalam genggaman. Hanya saja yang disayangkan mengapa hal ini masih saja terjadi?. Berarti ada hal yang memang timbul dari orang yang bersangkutan saja yang tidak mau belajar dari apa yang sudah terjadi. Sehingga mengapa yang perlu penakanan khusus adalah genersi muda yang mudah dan berpeluang besar terjerumus dalam lingkaran hitam HIV ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun