Sebagai seorang pendidik, traveler, dan kreator konten, menjalani keseharian yang produktif di bulan Ramadan menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana cara mengelola waktu, menjaga kreativitas, dan tetap berkembang dalam setiap peran sambil menjalankan ibadah puasa? Artikel ini akan membahas bagaimana ketiga passion ini dapat saling mendukung dan menciptakan keseimbangan dalam hidup selama bulan suci.
Pagi Hari, Memulai dengan Energi Positif Sejak Sebelum Sahur
Setiap hari dimulai dengan sholat malam dan menyiapkan sahur. Sahur yang tidak hanya mengisi energi tetapi juga menjadi momen refleksi. Setelah sahur dan shalat Subuh, saya meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an atau buku inspiratif. Aktivitas ini tidak hanya memberi ketenangan batin tetapi juga memperkaya bahan ajar dan konten yang akan saya buat.
Siang Hari, Mengajar dengan Semangat Ramadan
Mengajar di bulan Ramadan memberi nuansa berbeda. Rasanya energy cepat habis, namun energi murid-murid terus menyala. Jadi harus memilih metode yang membuat anak-anak aktif dan bermakna.
Selain itu penting untuk menyisipkan nilai-nilai keislaman dan kisah inspiratif dari berbagai budaya yang saya temui saat travelling. Misalnya, ketika membahas sejarah atau budaya, saya menceritakan bagaimana umat Islam di berbagai negara menjalankan ibadah puasa dengan tradisi yang unik. Selain itu juga tak lupa aneka game, agar murid-murid tak bosan dna bisa terus semangat.
Ketika ada waktu istirahat, saya biasanya menamfaatkan waktu untuk mengedit konten untuk naik tayang. Aktivitas ini membantu saya tetap terhubung dengan dunia kreator konten.
Sore Hari, Mengabadikan Momen Ramadan dan Mengolah Ide
Setelah mengajar, saya meluangkan waktu istirahat dan memasak untuk buka puasa. Kalau masih ada energy biasanya menulis artikel perjalanan, menyusun konten video, atau mengedit foto dari perjalanan sebelumnya.
Di bulan Ramadan, saya muai menghindari kegiatan yang butuh banyak peran fisik. Karena jujurly, rasanya cepat capek dan ingin tidur.