Mohon tunggu...
fauziahrachmawati
fauziahrachmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis dan jalan-jalan

Pendidik yang senang membaca, menulis, jalan-jalan, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Masjid: Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq Puncak Dieng Malang

30 April 2021   22:27 Diperbarui: 30 April 2021   22:28 3157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema Kompasiana hari ini benar-benar membuat saya baper. Baper tingkat dewa. Bagaimana tidak, nih tema mengingatkan akan banyak kenangan indah yang saat ini, tepatnya 2 tahun ini kenangan itu terus menghantui.

Tema masjid favorit. Sebentar saya nyesek dulu.

Sebenarnya ada banyak masjid favorit. Terutama masjid di Mekah dan Madinah. Tak terganti. Namun karena sekarang Ramadan, dan saya memiliki kenangan dengan nih masjid. Jadi saya mengulas salah satu masjid di Kota Malang dulu.

Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Puncak Dieng yang bertempat di Perum Puncak Dieng Permai Bl HH-1/25, Dau.

Mengapa masjid ini menjadi favorit saya?

Izinkan saya flashback tahun 2007. Ramadan tahun 2007-2009 saya dan teman-teman selalu keliling masjid. Mencari imam yang bacaan dan suaranya nyaman di telinga dan hati. Kami bahkan pernah sampai di Batu.

Sudah menjadi kebiasaan juga, tiap 10 malam terakhir kami itikaf di masjid. Saat itu kami masih keliling masjid. Untuk itikaf pun belum menetap di satu masjid.

Sampailah tahun 2010, saya singgah di masjid Abu Bakar ash Sidiq. Mencoba itikaf di sana. MashaAllah saya merasakan nyaman dan aman stay di sini. Karena sudah betah, jadi tahun 2010-2019 tiap tahun selalu itikaf di sini. 2020-2021 ditutup karena pandemic.

Kenapa sih nih masjid berkesan sekali, sampai rela tiap tahun itikaf di sini, rela harus bawa baju ganti karena menginap beberapa hari. Nyuci baju di sini. Berangkat kerja dari sini, pulang kerja juga langsung ke sini. Pokoknya sudah terkait sam anih masjid.

Baiklah, saya akan ceritakan mengapa nih masjid berarti sekali buat saya

  • Jama'ahnya ramah
    • Perumahan di sini terkenal dengan perumahan elit. Perumahan dengan rumah super besar. Kebanyakan penduduknya berasal dari Timur Tengah. Namun meski begitu, meski beda budaya. Meski tubuh saya mungil dibanding beliau-beliau. Tapi pembawaannya saat bertemu dengan jamaah lain super ramah.
    • Karena saya pernah masuk di masjid, yang kalau bukan jamaahnya akan dipandang miring.
    • Lha di Abu Bakar sama sekali tidak. sampai sudah seperti saudara. Ada keterikatan di antara kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun