Mohon tunggu...
Fauziah Miolo
Fauziah Miolo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik di TK Negeri Pembina Boyolali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media "Pembelajaran Berbasis Permainan: Menyelami Dunia Literasi dengan Pasir Huruf" di TK Negeri Pembina Boyolali

29 Februari 2024   14:38 Diperbarui: 29 Februari 2024   16:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi, 2023


  • Deskripsi Studi Kasus 

Mengapa topik tersebut penting?

Studi kasus yang saya buat berhubungan dengan masalah pengembangan literasi dan kognitif di Taman Kanak-Kanak (TK) yang melibatkan sejumlah tantangan. Hal itu dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik pada tahap pendidikan awal. Beberapa peserta didik mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan kognitif, seperti pemecahan masalah dan pemikiran logis. Masalah literasi mencakup kurangnya kemampuan membaca, menulis, dan pemahaman bahasa, sedangkan numerasi mencakup kesulitan dalam memahami konsep matematika dasar. Kurangnya fasilitas pembelajaran yang mendukung, kurangnya literasi visual dan multimedia, serta tingkat partisipasi yang rendah dari peserta didik juga dapat menjadi masalahOleh karena itu topik ini sangat penting untuk dipelajari karena berhubungan dalam peningkatan kegiatan belajar mengajar. Selain itu guru diharapkan memiliki wawasan literasi yang luas sehingga pembelajaran yang dibuat akan inovatif dan media yang digunakan juga dapat menarik bagi anak.

Adapun upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi, khususnya dalam mengatasi pemahaman peserta didik agar mampu membedakan huruf satu dengan yang lain khususnya antara huruf b dan d. Serta menyusunnya menjadi suatu kata seperti “domba” dengan benar pada peserta didik usia 5-6 tahun di TK Negeri Boyolali khususnya di kelas kelompok B dengan tema Binatang, sub tema Binatang ternak, dan sub sub tema binatang domba. Maka pendidik menggunakan media permainan huruf dalam pasir atau permainan “MEDULIPARUF”. Dengan menggunakan permainan “MEDULIPARUF” ini diharapkan peserta didik akan lebih tertarik dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai khususnya agar peserta didik mampu membedakan huruf b dan d.

  • Analisis situasi 

Situasi yang terjadi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran 

Pendidik belum menguasai secara penuh tentang karakteristik anak pada saat pembelajaran dimulai di saat pertemuan pertama dilakukan. Karakter anak erat kaitannya dengan desain pembelajaran dan latar belakang anak. Sehingga pendidik dalam membuat perangkat pembelajaran, media, bahan ajar, assesmen yang digunakan belum maksimal. Hal ini berhubungan pada motivasi dan konsentrasi anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat anak diminta membedakan antara huruf b dan d yang ditunjuk pendidik, mayoritas anak di kelas tidak berani maju dan tidak dapat menyebutkan huruf yang sesuai sehingga pembelajaran menjadi tidak kondusif dan efektif karena anak masih sibuk sendiri dengan permainannya.

Peran saya dalam merancang dan melakukan evaluasi

Peran saya di dalam kasus ini adalah merancang desain pembelajaran yang menarik minat anak dalam kegiatan mengenal huruf melalui permainan dengan menggunakan media yang kreatif dan inovatif. Selain itu saya juga melakukan pengamatan dan menganalisis faktor yang menyebabkan lemahnya kemampuaan anak dalam membedakan huruf b dan d sehingga saya dapat memberikan motovasi pada anak agar anak dapat belajar dengan maksimal.

Tantangan dan hambatan dihadapi pada saat merancang materi dan melakukan evaluasi pembelajaran terkait dengan masalah pada topik tersebut

Tantangan dan hambatan yang terjadi pada saat merancang materi dan evaluasi pembelajaran adalah membutuhkan waktu untuk membuat media yang akan digunakan anak dalam kegiatan membedakan huruf. Selain itu dari ketika pembelajaran anak tidak serius mengikuti kegiatan pembelajaran, dilihat dari anak yang masih asik bermain sendiri atau tiadk memperhatikan apa yang pendidik ajarkan. Oleh sebab itu dari masalah diatas penting untuk pendidik melakukan evaluasi pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dikelas menjadi efektif.

 Alternatif Solusi 

Dalam pembahasan diatas perlu ditentukan solusi yang tepat dalam mengangani kasus tersebut agar guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dalam hal ini pendidik mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar untuk menciptakan suasana baru sehingga mampu memberikan stimulasi kepada anak dalam kegiatan belajar. Anak akan merasa senang berada di dalamnya sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif. Selain itu guru juga harus mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum kegiatan dimulai yang terdiri dari: Modul ajar, bahan ajar, media, lembar kerja peserta didik, dan assesmen pembelajaran. Pada abad 21 guru dituntut untuk menguasai IT agar dalam proses kegiatan belajar dapat menggunakan laptop untuk melihat video berbasis youtube yang telah di unduh sehingga anak lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Solusi dalam kegiatan membedakan huruf b dan d adalah penggunaan media “Pembelajaran Berbasis Permainan: Menyelami Dunia Literasi dengan Pasir Huruf” (MEDULIPARUF). Dengan menggunakan permainan “MEDULIPARUF” ini diharapkan peserta didik akan lebih tertarik dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai khususnya agar peserta didik mampu membedakan huruf b dan d. Media ini sangat menarik bagi anak karena guru menyediakan media berupa boneka domba yang terbuat dari botol bekas, kainflanel, dan kapas. Anak menjadi tertarik dan lebih antusias dalam pembelajaran. Selain itu hal ini sangat berguna karena anak dilatih untuk berpikir kritis dalam menyusun dan menyebutkan huruf sehingga anak lebih fokus dan termotivasi dalam kegiatan belajar. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat permainan tersebut, penulis menemukan peserta didik lebih termotivasi dalam belajar menyusun huruf menjadi kata. Peningkatan tersebut lebih baik dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran sebelumnya di kelas

Evaluasi 

  • Pembelajaran literasi dengan penggunaan media “Pembelajaran Berbasis Permainan: Menyelami Dunia Literasi dengan Pasir Huruf” (MEDULIPARUF). Dengan menggunakan permainan “MEDULIPARUF” Kelompok B1 TK Negeri Pembina Boyolali, Kabupaten Boyolali terbilang efektif dan layak dijadikan praktik baik pembelajaran, karena mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar anak dilihat dari tingkat pemahaman anak terhadap materi pembelajaran dibuktikan dengan capaian hasil belajar anak yang meningkat.
  • Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari guru dituntut lebih tertib dan terstruktur. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran literasi dengan permasalahan anak kesulitan membedakan huruf b dan d yang terdapat pada kata “domba” melalui penggunaan media “Pembelajaran Berbasis Permainan: Menyelami Dunia Literasi dengan Pasir Huruf” (MEDULIPARUF). Dengan menggunakan permainan “MEDULIPARUF”
  • Anak lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. ini tidak lepas dari metode dan media pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun