Mohon tunggu...
Fauzi Afrian
Fauzi Afrian Mohon Tunggu... Lainnya - shadow teacher

musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Miskin yang Tak Mampu Makan yang Syubhat

25 Maret 2018   09:50 Diperbarui: 25 Maret 2018   10:14 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seseorang lelaki melihat orang miskin yang tampak kelaparan. Ia lalu mengajak si miskin kerumahnya. "Dia adalah seorang yang saleh, apakah kamu mempunyai makanan?" tanya lelaki itu kepada istrinya.

"ya, seseorang yang mengadakan jamuan makan (walimah) mengirimi kita makanan," jawab istrinya.

Tak lama kemudian, orang miskin itu telah menghadapi jamuan yang lezat. Baru satu suapan ke mulutnya, ia berkata, "aku minta air."

Ketika si tuan rumah pergi untuk mengambil air, orang miskin itu memuntahkan makanan dari mulutnya lalu pergi ke luar. Sewaktu tuan rumah membawa air, si miskin telah menghilang. Di dekat tempat duduknya ada muntahan makanan. Si tuan rumah bingung dan heran mengetahui bahwa si miskin meninggalkan makanan padahal ia sangat lapar, apalagi ia juga pergi tanpa pamit.

Setelah lewat beberapa hari, lelaki itu berjumpalagi dengan si miskin. Ia tampak sangat lapar.

"mengapa kamu meninggalkan makananaku dan keluar dari rumah tanpa pamit, sungguh kejadian yang membuatku sedih."

"Agar perasaan tak enak dalam hatimu itu hilang akan kuceritakan apa yang terjadi. Sesungguhnya aku telah berjanji kepada Tuhanku, untuk tidak memasukkan yang haram atau syubhatke dalam perutku. Ketka kamu menghidangkan makanan itu, aku sangat senang. Namun aku tidak mampu menelannya meski telah kucoba berkali-kali. Aku yakin ada yang syubhat dari makanan yang kamu hidangkan. Aku pun lalu memuntahkan makanan itu dan keluar dari rumahmu."

Tuan rumah dapat memaklumi alasannya, ia lalu mengajak si miskin kerumahnya. Setelah sampai di rumah, ia berkata kepada istrinya, "dia tamu kita yang dulu ia keluar dari rumah ini karena suatu alasan."  Ia pun menceritakan  apa yang terjadi kepada istrinya.

"apakah kamu mempunyai makanan?"tanya sang suami.

"hari ini kita hanya memiliki sepotong roti kering yang sudah beberapa hari di sini."

Si tuan rumah lalu menyajikan roti kering dan air putih. Si miskin pun lalu memakannya dengan senang hati. Sehabis makan dan bersyukur kepada Allah, si miskin berkata, "jamulah kaum miskin dengan makanan seperti ini, karena sesugguhnya makanan ini halal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun