Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Valentine dan Sunnatullah: Cinta Sejati Itu Bukan Sekedar Bunga dan Cokelat

14 Februari 2025   16:04 Diperbarui: 14 Februari 2025   17:13 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan: Cinta Sejati Itu Sistem, Bukan Sekadar Momen

Tanggal 14 Februari selalu membawa suasana berbeda. Toko-toko penuh dengan coklat berbentuk hati, bunga mawar naik harga 300%, dan pasangan muda-mudi mendadak jadi lebih romantis. Di media sosial, tagar #ValentinesDay membanjiri lini masa dengan foto-foto penuh cinta, lengkap dengan kutipan manis ala novel Wattpad.

Tapi, tunggu dulu. Apakah cinta sejati benar-benar hanya tentang satu hari ini saja? Apakah sebatang coklat dan sebuket bunga cukup untuk membangun hubungan yang langgeng? Ataukah ini hanya efek marketing yang sukses menciptakan ilusi bahwa kasih sayang bisa dirayakan dalam sehari, lalu selesai?

Jika kita menelisik lebih dalam, konsep cinta sejati sebenarnya tidak sesederhana yang digambarkan dalam film-film romantis. Sunnatullah---hukum keseimbangan yang Allah tetapkan dalam kehidupan---mengajarkan bahwa cinta adalah proses yang membutuhkan usaha, kesabaran, dan kesinambungan.

Mari kita refleksikan sebentar: Jika pohon mangga butuh bertahun-tahun untuk tumbuh sebelum akhirnya berbuah manis, apakah masuk akal jika cinta sejati bisa lahir hanya karena hadiah satu hari?

Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana Sunnatullah berperan dalam konsep cinta sejati. Apakah kasih sayang dalam Islam memang butuh perayaan tertentu? Atau justru lebih luas dan mendalam dari sekadar momentum tahunan?

  • Apa hubungan antara Valentine dan konsep kasih sayang dalam Islam?
  • Bagaimana Sunnatullah membentuk pola cinta sejati yang lebih langgeng?
  • Dan yang tak kalah penting, bagaimana agar cinta kita tidak sekadar jadi euforia sesaat?

Kita kupas semuanya dengan sudut pandang kritis, reflektif, dan---tentu saja---dengan sentuhan-sentuhan senyuman agar tulisan ini tetap renyah!

Kasih Sayang dalam Sunnatullah: Cinta Itu Bukan Instan, tapi Berproses

Cinta itu seperti tanaman. Kalau langsung ditanam tanpa dirawat, ya kemungkinan besar mati. Kalau terlalu buru-buru ingin panen, hasilnya bisa busuk sebelum waktunya. Dan kalau hanya disiram waktu Valentine saja, ya jangan heran kalau cepat layu.

Di dalam Islam, ada hukum kehidupan yang disebut Sunnatullah---sebuah sistem yang Allah tetapkan untuk menjaga keseimbangan alam. Sunnatullah ini berlaku dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam soal kasih sayang.

Apa Itu Sunnatullah dalam Kasih Sayang?

Sunnatullah dalam konteks kasih sayang berarti bahwa cinta dan hubungan manusia tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang berulang, usaha yang konsisten, dan keseimbangan yang harus dijaga.

Bayangkan seorang petani yang ingin panen padi:

  • Dia harus menanam benih (niat yang baik).
  • Merawatnya dengan air dan pupuk (usaha & komunikasi).
  • Menunggu dengan sabar hingga waktunya panen (kesetiaan & komitmen).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun