Perbedaan yang terjadi antara makhluk hidup di dunia ini menciptakan berbagai macam keunikan dan ciri khasnya masing masing. Penciptiaan itu timbul ketika satu sama lain saling mengerti yang hal ini dipersatukan oleh sebuah bahasa yang membuat mereka saling ketergantungan, terutama pada manusia itu sendiri yang merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Perbedaan paham bahasa seseorang terjadi karena faktor lingkungan yang hal ini menyebabkan berbedaan bahasa antar kelompok dengan kelompok lainnya sehingga berpengaruh terhadap pehamannya juga.
Seseorang pertama kali memperoleh bahasanya berawal dari lingkungan keluarga sehingga terjadi pengusahaan sebuah bahasa yang disebut bahasa ibu karena disebabkan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap seseorang yang hal ini bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa sebagai sumber inspirasi untuk membangun kecerdasan seseorang. Jika penggunaan pemanfatannya tepat maka akan tercipta sebuah karya dan generasi yang membangun peradaban dunia.
Dardjowidjojo(dalam Suardi, Ramadhan, dan Asri,2019) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural waktu dia belajar bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa pertama sangat berkaitan dengan perkembangan sosial anak dan pembentukan identitas sosial. Sehingga hal ini sangat harus diperhatikan oleh semua pihak supaya memberi contoh yang baik kepada generasi penerus ini sehingga tidak tercipta seseorang yang berpendidikan tetapi memiliki adab yang sangat tidak baik terutama dalam menjaga lisan.
Betapa pesatnya perkembangan teknologi yang membuat manusia mudah melakukan apapun terutama dalam memahami sebuah bahasa. Masalah yang timbul di dunia nyata maupun maya seperti timbulnya berita palsu, kebencian satu sama lain, penipuan, kecanduan main game, berkurangnya rasa hormat seseorang terhadap orang yang lebih tua, terancam punahnya budaya dan masih banyak lagi berawal dari sebuah bahasa yang kita pahami tidak bisa dimanfaatkan pada sesuatu yang tepat. Tentunya faktor lingkungan menjadi sebuah pendorong seseorang melakukan apapun demi sesuatu yang ingin dicapai olehnya sehingga membuat kepuasan tersendiri.
Dapat disimpulkan bahwasanya hubungan lingkungan dengan bahasa sangatlah erat karena dari lingkunganlah seseorang memperoleh dan mempelajari bahasa. Tidak hanya bahasa tetapi juga sikap dan karakter seseorang ditentukan oleh pribadinya yang melihat dan memahami lingkungan dia berada. Oleh sebab itu, pemanfaatan lingkungan harus diterapkan secara baik dan tepat untuk pembelajaran bahasa yang berdampak pada sikap seseorang agar terciptanya generasi yang memperoleh kecerdasan berbahasa dengan penerapan yang tepat.