Mohon tunggu...
Fatmawati
Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNS

Saya adalah mahasiswa UNS dengan program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis dan tentunya sejalur dengan prodi yang saya ambil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberlangsungan Jurnalistik Media Cetak dan Online di Era Digital

20 Maret 2024   21:46 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah gemuruh informasi digital yang semakin menggema, pertanyaan tentang keberlangsungan jurnalistik media cetak dan online muncul begitu saja. Sebagian orang mungkin berpikir, apakah jurnalistik media cetak akan tergusur oleh kecanggihan teknologi? Namun, sejatinya, keberlangsungan jurnalistik di era digital bukanlah sekadar soal bertahan, melainkan bagaimana menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Media cetak dengan keindahan halaman-halamannya yang terbuka di depan kita, mengajak untuk terlibat secara langsung dengan setiap kata yang terpampang. Sensasi meraba halaman kertas yang rapuh, melihat foto-foto berwarna yang mencolok, dan membaca tulisan yang tercetak dengan jelas memberikan pengalaman tak terlupakan. Bagi sebagian orang, media cetak adalah ritual pagi yang dinanti-nantikan, saat secangkir kopi disandingkan dengan kesunyian pagi yang hanya terganggu oleh suara halaman yang dibalik satu per satu.

Namun, keberadaan media online tidak bisa diabaikan begitu saja. Dengan internet, informasi menjadi lebih mudah dijangkau. Berita terbaru hanya sejauh jari dari layar gadget kita. Media online memberikan kenyamanan interaktifitas, dinamisitas, dan kecepatan dalam menyajikan informasi. Namun, keberlangsungan media online tidak luput dari tantangan. Perang informasi yang membingungkan, munculnya berita palsu (hoax), dan minimnya kontrol terhadap kebenaran berita menjadi ancaman serius bagi kredibilitasnya.

Maka sejatinya, keberlangsungan jurnalistik media cetak dan online bukanlah pertarungan antara keduanya. Melainkan bagaimana keduanya bisa saling melengkapi. Media cetak dengan kedalaman beritanya, memberikan perspektif yang tak tergantikan. Sementara media online, dengan kecepatan dan interaktifitasnya, menjadi sumber informasi yang sangat dibutuhkan. Sebagai pembaca, kita memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan jurnalistik. Memilah informasi, tidak mudah terpancing emosi, serta selalu mengutamakan kebenaran berita. Jurnalistik media cetak dan online memiliki peran besar dalam membentuk opini publik, menyuarakan keadilan, dan menjaga demokrasi.

Jadi, mari kita dukung keberlangsungan jurnalistik media cetak dan online di era digital ini. Bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai mitra yang saling melengkapi. Sebab, di tangan jurnalistik yang berkualitas, terletak kekuatan untuk mencerahkan dan menginspirasi masyarakat.

Penulis

Fatmawati dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Mahasiswi dan Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, UNS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun