Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bijak Mengolah Makanan agar Tak Bersisa

8 Desember 2020   20:34 Diperbarui: 8 Desember 2020   20:36 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

3. Udah kenyang di luar rumah.

    Nah, ini juga suka bikin bete para bunda. Udah capek-capek masak di rumah, para penghuninya malah makan di luar. Sekali dua sih enggak masalah, kalau sering-sering yah... enggak banget lah. Hargai dong yang masak, beli bahannya kan pakai uang juga, enggak pakai daun zheyeng. Kalau udah dimasakin enggak ada yang makan dan cuma dibuang kan namanya pemborosan juga.

   Kalau  ada acara di luar yang enggak memungkinkan buat makan di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan yang biasa masak, supaya masaknya bisa dikurangi. Atau ajak sekalian seluruh penghuni rumah jadi enggak perlu masak. Eit, tapi meskipun jajan di luar, sebaiknya juga tetap sesuai kebutuhan ya, sesuai porsi dan dihabiskan. Jangan mentang-mentang beli pakai uang sendiri, kemudian enggak dihabiskan. Kan tidak mungkin juga sisanya diberikan pelanggan yang lain. Ada banyak orang di luar sana yang sangat ingin membeli makanan anda, tetapi mereka tidak punya dana. Alangkah sayangnya bila anda yang bisa membelinya justru mencampakkannya ke tempat sampah. 

Agama mengajarkan agar dalam hal makan dan minum tidak berlebihan, makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang. Karenanya ketika memesan dan mengambil makanan  juga disesuaikan dengan  kebutuhan agar tak bersisa karena ada keberkahan di dalamnya. 

Nah, ada kalanya kita sudah sebijak mungkin dalam mengolah makanan, sudah membuatnya menjadi menarik dan menggugah selera, sudah menyajikan dalam porsi kecil, sudah memasak sesuai kebutuhan, tapi tetap saja masih bersisa, bagaimana dong?

*untuk beberapa jenis makanan, bisa disiasati dan diolah lagi, misalnya nasi. Sisa nasi kemarin yang masih bagus (belum berarir) bisa diolah menjadi nasi goreng, martabak nasi atau nasi telur kepal. Bahan-bahannya cukup nasi sisa, telur, bawang merah, bawang putih, cabe, daun bawang ditambah sedikit garam. Bumbu-bumbu bisa diuleg atau diiris halus (sesukanya saja) kemudian dicampur telur dan nasi sisa, lumatkan dan aduk-aduk sampai tercampur jadi satu. Kalau untuk martabak nasi, dibanyakin telurnya biar enggak hancur, kemudian goreng di atas teflon sampai matang. Kalau untuk nasi telur kepal, telurnya cukup 1 atau 2 saja kemudian dikepal-kepal baru digoreng. Di dalamnya boleh diisi irisan keju biar lebih mantap.

*beberapa makanan sisa juga dapat disisihkan untuk hewan peliharaan seperti ayam, kucing, kelinci

*kadang kala kita kurang teliti dalam membeli roti, setelah di rumah ternyata sudah berjamur. Untuk yang seperti ini masih bisa disiasati untuk dibuat nendo. Caranya, roti tawar basi  dicampur tepung terigu, pewarna, dan sedikit air, dilumatkan dan  untuk kemudian dibentuk menjadi  boneka kecil atau   kreasi bunga hias untuk pemanis ruangan, setelah jadi bisa dilapis lilin agar tahan lama

*bila yang sisa sayuran atau sampah dapur yang tidak memungkinkan untuk ditampung dan diolah menjadi pupuk organik.

#Demak,08122020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun