Mohon tunggu...
Fatmala Syamlatu
Fatmala Syamlatu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi dan Aktivis Dakwah

Mahasiswi dan Aktivis Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sisi Gelap Industri Hiburan Korsel

28 November 2019   07:46 Diperbarui: 28 November 2019   07:55 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerasnya dunia hiburan di panggung Korea Selatan memang membuat para pelakunya harus tetap tampil sempurna untuk senantiasa eksis dan agar diterima oleh masyarakat. Seolah mereka senantiasa bahagia dengan apa yang mereka jalani, padahal sejatinya namanya manusia biasa pasti memiliki masalah yang sewaktu-waktu bisa menghampirinya.

Tekanan dan depresi yang di pendam akhirnya membuat mereka nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Padahal bunuh diri bukanlah solusi dan bukanlah jalan pintas, bahkan bunuh diri adalah dosa yang sangat besar dalam islam. Allah Ta'alah berfirman :

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. An Nisa: 29-30).

Hingar bingar panggung hiburan Korea Selatan bukan jaminan bagi para idola tersebut benar-benar mendapatkan kebahagiaan. Justru mereka tidak diberi kebebasan untuk menjalani hidup. Mereka harus menjalani peran yang bertolak belakang dengan yang mereka inginkan. Mirisnya, kebanyakan masyarakat Korea Selatan tidak terlalu peduli soal agama, padahal agama merupakan naluri yang harus dipenuhi keberadaannya. Faktanya, hal ini mereka coba hilangkan.

Fenomena ini tentunya akan terus terjadi selama asas kehidupan yang diterapkan adalah memisahkan kehidupan dengan agama dibawah sistem sekuler dan kapitalisme. Sebab dengan sistem ini akan melahirkan makna kebahagiaan yang diukur dengan mendapatkan materi sebanyak-banyaknya. Materi semata namun miskin ruhani. Tanpa berpegang teguh pada akidah yang benar akan terus melahirkan manusia-manusia tanpa agama. Jauh dari fitrah sebagai manusia. Lalu, apa yang harus dibanggakan dari kehidupan hedonis yang miskin akidah ini?

Maka dari itu, menjadi salah besar ketika Korea Selatan dijadikan kiblat utama oleh pemuda muslim. Dari kasus-kasus tersbut harusnya menyadarkan pemuda muslim untuk kembali lagi pada akidahnya. Sebab pemuda muslim akan mulia tatkala dia kokoh menggenggam akidahnya dan senantiasa terikat dengan aturan dari penciptanya tanpa ada keraguan sedikitpun. Justru dengan ketaatan kepada Allah SWT semata akan membuat mereka lebih mulia, berharga dan tentunya bahagia.

Wallahu a'lam bish shawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun