Mohon tunggu...
fatmafairus
fatmafairus Mohon Tunggu... Kesibukan saya saat ini tengah menempuh pendidikan sarjana S1 ilmu ekonomi

Hobi saya adalah traveling bersama keluarga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Trumponomics : Gaya Ekonomi Donald Trump yang Mengubah Arah Amerika

23 April 2025   20:50 Diperbarui: 23 April 2025   21:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salah satu kebijakan favorit Trump adalah memangkas berbagai peraturan federal, terutama yang dianggap menghambat aktivitas bisnis. Dalam masa jabatannya, ia mencabut lebih dari 100 regulasi, termasuk aturan terkait emisi gas rumah kaca, standar lingkungan, serta batasan di sektor energi dan keuangan.

Deregulasi ini disambut baik oleh pelaku industri karena dinilai mampu mempercepat investasi. Namun, dari sudut pandang kelompok lingkungan dan konsumen, kebijakan ini meningkatkan risiko kerusakan lingkungan dan menurunkan standar keselamatan publik. Di sektor keuangan, pelonggaran aturan dari Dodd-Frank Act memicu kekhawatiran akan kembali terulangnya krisis seperti tahun 2008.

5. Pandemi COVID-19: Ketahanan Ekonomi Diuji

Masa jabatan Trump diuji secara berat saat pandemi COVID-19 melanda. Ekonomi AS mengalami kontraksi tajam, dengan PDB anjlok sebesar 9% pada kuartal kedua 2020 dan tingkat pengangguran melonjak drastis. Dalam merespons situasi ini, pemerintah menggelontorkan stimulus besar melalui CARES Act senilai lebih dari $2 triliun.

Stimulus tersebut mencakup bantuan tunai langsung, peningkatan bantuan pengangguran, serta dukungan kepada usaha kecil. Meski dianggap mampu menahan kehancuran ekonomi lebih lanjut, penanganan Trump terhadap pandemi dinilai kontroversial, terutama karena pernyataan yang inkonsisten dan minimnya koordinasi dalam kebijakan kesehatan publik.

6. Jejak Panjang Trumponomics: Efek Jangka Panjang

Warisan ekonomi yang ditinggalkan Trump penuh warna. Ia berhasil merangsang aktivitas ekonomi dalam jangka pendek melalui insentif pajak dan pengurangan regulasi. Namun, peningkatan defisit fiskal, ketimpangan ekonomi yang makin lebar, dan ketegangan dagang menjadi masalah yang diwariskan ke pemerintahan berikutnya.

Selain itu, paradigma kebijakan ekonomi Partai Republik mengalami pergeseran selama masa Trump, dari yang sebelumnya pro-globalisasi menjadi lebih proteksionis dan nasionalis. Kebijakan ekonomi berbasis populisme ini kemudian menginspirasi munculnya pendekatan serupa di negara-negara lain yang mulai mengutamakan kemandirian ekonomi dalam negeri.

Trumponomics merupakan perwujudan dari gagasan seorang pengusaha yang mencoba menerapkan logika bisnis dalam menjalankan negara. Kombinasi pemangkasan pajak, penguatan ekonomi domestik, dan deregulasi menjadi ciri utama pendekatan ini. Meski beberapa kebijakan membuahkan hasil dalam waktu dekat, banyak pula yang menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang kompleks.

Warisan ekonomi Donald Trump masih akan menjadi bahan perdebatan, baik di kalangan akademisi, pengusaha, maupun politisi. Pertanyaannya sekarang: apakah pendekatan ini akan menjadi cetak biru kebijakan ekonomi masa depan, atau sekadar episode unik dalam sejarah ekonomi Amerika?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun