Dosen pengampu : Muhammad Iqbal Fasa
Fatma Fadilah
1851030087
AKS E
Ditengah pandemic covid-19 masyarakat Indonesia dikabarkan dengan harga emas yang melonjak. Harga emas naik tak lain disebabkan karena melemahnya perekonomian ditengah pandemic covid 19.
Kebijakan pemerintah dalam menangani covid-19 adalah mengurangi bahkan melarang aktivitas diluar rumah. Sehingga Aktivitas ekonomi pun akan terganggu terganggu karena mayoritas masyarakat kini berada di rumah. Hal ini tentu menyebabkan rendahnya perputaran uang dalam masyarkat. Dampak dari andemi covid ini menyeabkan kemrosotan perekonomian.
Laju pertumubuhan ekonomi yang semakin melambat menyebabkan pemerintah melakukan utang kepada ngara lain untuk membeli alat-alat kesehatan, kebutuhuan pokok serta untuk memperoleh dana yang akan disubsidikan kepada masyrakat terdampak covid-19.Â
Utang luar negeri inilah yang dapat membuat nilai mata uang rupiah semakin anjlok, karena utang luar negeri bentuknya dikonversikan ke mata uang lain, utang luar negeri menggunakan kurs mata uang negara lain yang harus dibeli dengan cara menukarkan rupiah ke kurs mata uang negara tersebut. Sehingga, ketika rupiah melemah terhadap dollar USA, maka beban utang luar negeri juga akan semakin naik
N
ilai tukar rupiah terhadap dollar menurun. Karena harga  dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun. Dalam pendemi covid 19 nilai tukar rupiah mencapai angka 15.880 US dollar, sedangkan pada 11 april  harga jual emas antam mencapai Rp. 951.000.
Selain itu meningkat impor  juga menjadi penyebab turunnya nilai mata uang dikarenakan kurangnya produktivitas dalam negeri ditengah pandemic covid ini. Turunnya nilai ata uang akan menyebabkan inflasi yaitu kenaikan harga barang secara terus menerus.