Mohon tunggu...
Fatkhur Roji
Fatkhur Roji Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

SIAPA YANG MEMULAI DIALAH YANG MENUAI.. BELAJARLAH UNTUK MEMULAI SESUATU KARNA PASTI AKAN ADA HASILNYA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Santri Nasional 2020

22 Oktober 2020   11:03 Diperbarui: 22 Oktober 2020   11:07 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kemenag.go.id

PENETAPAN HARI SANTRI

Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. 

Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasjim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. 

Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang ikut membonceng.

Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI. Ini sekaligus merevisi beberapa catatan sejarah nasional, terutama yang ditulis pada masa Orde Baru, yang hampir tidak pernah menyebut peran ulama dan kaum santri.

SANTRI MAU JADI APA

Pertanyaan semacam ini sering dilontarkan oleh seseorang, bahkan SANTRI dianggap hanya mampu memahami tentang agama, kitab dan lain sebagainya, namun tidak mampu bersaing untuk mengikuti zaman, karena santri identik dengan sarungan. 

Pada kenyataan dilapangan justru sebaliknya dimana yang hari ini pernah atau istilahnya alumni santri sudah menjawab pertanyaan tersebut terbukti seseorang yang pernah NYANTRI, mampu menjadi Dokter, Menteri, Presiden, Wakil Presiden, Direktur, Dosen, Guru, Kontraktor, Kiyai, Ulama, Petani, Sejarawan, konsultan, hakim, jaksa dan masih banyak lainnya, bahkan bisa dikatakan kalangan Bawah sampai Atas sudah dijajaki oleh seorang yang namanya "SANTRI".

Bisa dikatakan SANTRI merupakan AGEN PERUBAHAN, AGEN MULTI GUNA, AGEN MULTI FUNGSI, AGEN AKHLAQUL KARIMAH.

SANTRI MEMBENTUK AKHLAK

Pendidikan pondok pesantren merupakan pendidikan yang bukan hanya sekedar mentransfer ilmu saja, namun lebih dari itu karena tujuan pondok pesantren membentuk karakter santri untuk mengedepankan akhlak, dan tawadhu', maka jangan pernah heran jika mendapati santri yang selalu menunduk saat didepan kiyainya. Budaya cium tangan, membalik sendal, menunduk saat jalan didepan orang, sopan, santun, mendahuluan yang lebih tua, menghormati sesama, solidaritas berkawan, semua sudah tertanam dalam seorang diri SANTRI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun