Mohon tunggu...
Fatkhur Roji
Fatkhur Roji Mohon Tunggu... Pendidik, Peneliti dan Cendekiawan

SIAPA YANG MEMULAI DIALAH YANG MENUAI.. BELAJARLAH UNTUK MEMULAI SESUATU KARNA PASTI AKAN ADA HASILNYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Manusia dan Pendidikan

14 Oktober 2020   15:58 Diperbarui: 28 Mei 2021   06:22 4553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Manusia dan Pendidikan. | pexels

A. HAKEKAT MANUSIA 

Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang jadi anggota populasi permukaan bumi ini. Ia adalah satu himpunan yang mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh sekian juta makhluk hidup lainnya. Manusia selama ia hidup selalu berusaha dan berjuang untuk memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara menggunakan daya dan tenaga alam, untuk"kepentingan dirinya.

Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd menyatakan bahwa hakekat manusia itu terdiri dari dua komponen penting, yaitu;

Komponen jiwa. Menurut farabi, komponen jiwa berasal dari alam perintah (alam kholiq) yang mempunyai sifat berbeda dengan jasad manusia, Hal ini karena jiwa merupakan roh dari perintah Tuhan walaupun tidak menyamai Dzat-Nya. 

Baca juga: Makna Pendidikan adalah Hidup Itu Sendiri

Menurut al-Ghazali, jiwa ini dapat berfikir, mengingat, mengetahui, dan sebagainya, sedangkan unsur jiwa merupakan unsur rohani sebagai penggerak jasad untuk melakukan kerjanya yang termasuk alam ghaib.

Intinya : Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, hal ini karena pada hakekatnya manusia mempunyai dan diberi dua hal yaitu Jasad yang berkaitan dengan rupa, bentuk, organ dan lainnya, serta ditopang oleh Jiwa yang mampu berfikir, mengingat, mengetahui dan lainnya. Tentunya Jasad yang sempurna dan Jiwa yang sempurna..

Ayat Al-Qur'an Q.S. ATTIN AYAT 4

Terjemahnya: Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS.Al-tiin: 4)

Kenyataan akan kesempurnaan penciptaan manusia sebagaimana yang dinyatakan di atas, seyogyanya menjadikan manusia sebagai makhluk paling beradab, paling teratur dan paling mudah dikendalikan, sebagai manifestasi dari kesempurnaan yang disandangnya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua manusia mampu menunjukkan diri sebagai makhluk yang sempurna. Kontradiktif dengan kesempurnaan penciptaan yang disandangnya.

MAKA Kesempurnaan Manusia, di Topang Oleh Arah (Agama), Adab (Sopan Santun)/(Pendidikan), dapat diatur (Undang-undang/Hukum)/(Fiqih), Paling Mudah dikendalikan (Panutan)/(Sosok)/(Nabi dan Rasul). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun