Hai teman-teman...apa kabarnya nih. Hmm udah lama ya kayaknya aku ga nulis di blog kompasiana ini. Jadi kali ini aku akan sedikit merefleksi tentang mata kuliah Kewarganegaraan, dengan dosen pembimbing saya yaitu Bapak Edi Purwanto. Untuk satu semester ini dengan bimbingan beliau saya mendapatkan banyak pelajaran yang bisa saya ambil hikmahnya. Yang pertama yaitu, saya sekarang jadi suka menulis cerita dan pengalaman saya yang menarik untuk dibagikan ke banyak orang di luar sana.
Saya juga merasa sangat bersyukur sekali mendapat bimbingan dari beliau. Seperti bisa lebih berani berbicara dan bersuara lewat wawancara kemarin yang telah saya lakukan. Mulai dari wawancara teman kelas saya sendiri, wawancara pengalaman yang menarik tentang kedua orang tua saya, wawancara ke pemuka agama lain, dan lain sebaginya. Dengan melakukan wawancara ke beberapa orang di luar sana, saya juga bisa mendapatkan dan menambah wawasan saya dari beberapa orang hebat yang saya temui. Kita juga melakukan sharing-sharing pengalaman yang seru untuk dibagikan, dan juga sangat bermanfaat.
Oiyaa ini juga termasuk salah satu mata kuliah yang bisa membebaskan mahasiswanya untuk mengeksplor kan diri ke dunia luar. Karena dosen kami membebaskan kami untuk belajar sendiri dan langsung terjun ke masyarakat, atau bisa dibilang kita langsung belajar kepada orang yang ahli dibidangnya. Jadi kami bisa lebih memahami dan menangkap apa yang kita pelajari. Karena kita sering melakukan wawancara ke beberapa tempat, kami jadi bisa sering bertemu dengan teman-teman walupun dalam keadaan pandemi seperti saat ini. Jadi kami biasanya pergi wawancara ke tempat seperti, tempat ibadah selain agama Islam, lalu ke KPU kami selalu pergi bersama-sama, agar terasa seru. Dan pulangnya kami biasanya mampir ke sebuah kafe untuk sekedar nongkrong hehe, biasalah anak muda.
Setelah sembilan artikel yang telah saya tulis, saya menjadi ingin terus menulis dan membagikan hal menarik yang bisa dibagikan ke banyak orang di luar sana. Jujur saja sih, sebenarnya mulai dari kecil waktu SD, saya sudah sering sekali menulis sebuah cerita seperti cerpen. Jadi waktu kecil saya sering sekali mengetik di komputer yang abi belikan untuk saya. Awalnya saya hanya mengetik kembali cerpen yang ada di buku cerita atau buku pelajaran. Namun lama kelamaan saya jadi ingin menulis cerita saya sendiri. Akhirnya saya menulis cerita tentang pengalaman yang menarik, yaitu seperti pengalaman waktu rekreasi SD bersama teman-teman, perayaan ulang tahun yang ke empat tahun, dan pengalaman lainnya.
Tapi sayangnya saya berhenti untuk menulis karena waktu itu komputer yang saya gunakan rusak. Jadi terpaksa deh vaccum untuk waktu yang sangat lama. Dan saya mulai kembali menulis ya sejak saat ini, ketika saya mendapatkan tugas untuk menulis. Jadi saya tidak merasa tertekan dan terbebani untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen saya kepada saya. Saya seperti telah mendapatkan sesuatu hal yang pernah hilang dari diri saya setelah sekian lama dan sekarang saya mendapatkannya kembali.
Sampai banyak saudara saya yang mengira saya akan menjadi sorang penulis, karena memang dari dulu saya suka menulis. Karena om ku juga seorang penulis yang sudah pernah menerbitkan sebuah novel yang sangat menarik, jadi mungkin ia paham dan tahu kalau saya sebenarnya ada minat dan bakat untuk menulis. Waktu SMA saja, om ku mengira saya akan masuk jurusan bahasa, eh ternyata saya masuk jurusan IPS. Karena abi saya sering menceritakan tentang kebiasaan menulis saya sama saudaranya, jadi banyak dari saudara saya yang tahu.
Hmmm by the way, menurutku dengan menulis kita bisa mengabadikan sebuah momen loh. Karena itu saya memiliki sebuah motivasi yang membuat saya bisa membangun kembali bakat dan minat saya yang pernah hilang. Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat saya untuk maju mundur dalam menulis yaitu saya gampang bosan. Jadi kalo saya bosan saya enggan untuk melanjutkannya, nah inilah masalah saya yang harusnya bisa untuk dihindari. Jadi harus ada motivasi yang kuat sih untuk bisa memulai dan menyelesaikannya.
Oiyaa sebenernya tugas menulis artikel yang diberikan dosen kepada saya ini cukup menarik loh, saya serasa menjadi seorang jurnalis. Mulai dari wawancara dahulu untuk bisa membuat tulisan yang keren. Sampai-sampai saya membandingkan diri saya seperti seorang aktor yang bermain di Drama Korea yang berjudul 'Twenty Five Twenty One'. Jadi sinopsisnya itu tentang seorang perempuan atlet remaja di bidang olahraga anggar yang bernama Na He Doo yang jatuh cinta dengan seorang reporter yaitu Baek Yi Jin. Nah kemiripannya ini di reporter, ia harus melakukan banyak sekali wawancara untuk bisa melaporkan hasil yang ia dapatkan untuk disiarkan di televisi. Tapi bedanya dengan saya, saya melaporkan hasil wawancara saya pada tulisan. Dan seperti masalah struggle untuk wawancara juga kadang terlihat mirip dengan alur cerita yang ada di drama tersebut, nah jadi keren sih wkwk.
Oke jadi kesimpulannya, tugas menulis di web kompasiana yang diberikan ini sangatlah bisa untuk memotivasi saya. Kemudian juga membangun suatu hal yang sebelumnya mungkin tidak sampai sejauh ini. Jadi saya sangat mebgucapkan terima kasih banyak kepada semua yang terlibat dalam tugas saya satu semester ini. Mulai dari dosen saya Pak Edi, orang tua saya, teman saya, dan orang-orang yang pernah saya wawancarai. Terimakasih karena telah memberi saya kesempatan untuk bisa belajar secara bebas tanpa tertekan, sekian dari saya see you on next article dadahhh...
