Mohon tunggu...
St. Fatimah
St. Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Fatimah Latif

Practise makes you perfect

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Celoteh Si Kecil

18 Desember 2020   20:53 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Fatimah Latif


Setiap insan yang hadir ke dunia mengalami komunikasi awalnya dengan tangis dan senyum. Seorang bayi yang baru lahir mengomunikasikan segala kenginannya melalui bahasa tangis. Mereka berproses bicara sejalan dengan perkembangan kemampuan dan kematangan jasmaninya. Mereka pun mampu berkomunikasi dengan orang-orang di  sekitarnya setelah mengalami peningkatan kemampuan jasmani.

Setiap anak tentunya memiliki penguasaan bahasa yang berbeda-beda. Nah, kadang kala timbul pertanyaan,  bagaimana mungkin anak-anak mampu menguasai bahasa dengan mudah? tanpa kita sadari ternyata mereka banyak belajar bahasa dengan cara mengingat hal-hal yang dialami dan didengarnya. Mereka  mencatat segala hal yang didengar dan dialami dalam benaknya. Di saat mereka menyentuh, mencium, mendengar dan melihat sesuatu maka memori akan merekamnya. Selain itu, mereka juga mengalami secara langsung kegiatan berbahasa dalam konteks yang nyata. Mereka juga mampu menirukan bahasa dalam konteks yang mereka pahami.

Menurut Dr.Gorys Keraf seorang ahli bahasa ternama Indonesia dalam kangarul.wordpress.com mengungkapkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antara satu anggota masyarakat dengan menggunakan simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Lebih lanjut Dr. Gorys Keraf menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, serta alat mengadakan kontrol sosial.

Bahasa kerap digunakan dalam berbagai konteks dan bermacam makna. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik secara lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah dan pantomim. Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolkan untuk dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Selain itu,  bahasa juga merupakan simbol kelompok yang mencerminkan identitas masyarakat penggunanya.

Pembentukan bahasa anak tidaklah serta merta sekaligus. Perkembangan kemampuan berbahasa mereka berjalan secara bertahap. Mereka berkembang seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual dan sosialnya. Berikut ini tahap perkembangan bahasa anak yang terbagi atas dua periode yaitu :

Tahap Pralinguistik

Tahap pralinguistik adalah tahap awal ketika si kecil mencoba berkomunikasi pada usia 0--1 tahun. Pada tahap ini bunyi-bunyian bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati bunyi vokal dan konsonan tertentu. Celotehannya berupa pengulangan konsonan dan vokal yang sama. Contohnya ba-ba-ba, ma-ma-ma, pa-pa-pa. Namun, umumnya kata yang mereka ungkapkan belum mengacu pada kata atau kalimat dengan makna tertentu.

Tahap Linguistik

Tahap  linguistik adalah tahap ketika si kecil mengucapkan kata-kata yang menyerupai orang dewasa. Pada  periode inilah si kecil mengucapkan kata-kata pertama. Pada tahap ini terdiri dari   tiga fase, yakni :


*Fase Satu Kata (holofrase)
Fase  satu kata berlangsung ketika anak berusia 12--18 bulan. Pada fase ini si kecil menggunakan satu kata yang bermakna. Mereka menggunakan kata untuk menyatakan pikiran, baik yang berupa keinginan, perasaan, atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Contohnya kata kursi, bisa saja berarti saya mau duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun