Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Simalakama Man United dan Tottenham Hotspur

17 Mei 2025   12:18 Diperbarui: 17 Mei 2025   12:18 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Man United Noussair Mazraoui berduel dengan pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min (Getty Images/Justin Setterfield)

Ange Postecoglou tidak pernah mengira kalau badai cedera akan menenggelamkan klubnya sejauh ini. Bulan April lalu, posisi Spurs tidak pernah beranjak lebih baik dari posisi ke-14 tabel klasemen. Mereka terancam finish di posisi yang lebih buruk dari musim 1993/1994, di mana mereka saat itu finish di urutan 15, dalam kompetisi yang masih diikuti 22 tim.

Di Old Trafford, keresahan yang sama juga melanda para fans Manchester United. Dari awal, banyak yang mempermasalahkan perpanjangan kontrak Ten Hag. Terlebih, mantan pelatih Ajax itu diberi wewenang belanja sesuai kebutuhannya. Manajemen baru sadar bahwa tidak ada perubahan dari musim lalu. Pasca kekalahan melawan West Ham pada akhir Oktober, Ten Hag diberhentikan dari jabatannya.

Ruben Amorim, sesaat membawa napas lega. Kedatangannya menggantikan pelatih interim Ruud van Nistelrooy seolah membawa harapan baru. Tapi pada kenyataannya, Amorim tidak bisa menyelamatkan United musim ini. Kedatangannya yang cenderung terlambat, pada akhirnya tidak bisa menyelamatkan musim United yang kadung compang-camping.

Turnamen Penyelamat Muka

Ketika United dan Spurs mendapat serangan sana-sini, mereka beruntung, karena ada yang namanya 'Turnamen Penyelamat Muka'. Mungkin, di Premier League, United dan Spurs adalah badut penghibur. Namun di UEL, keduanya adalah badut pembunuh. Aura lucunya masih ada. Hanya saja, mereka bisa menunjukkan killer instinct di turnamen ini.

Dari United, aroma anomali mereka terasa sangat kental. Mengawali tiga laga awal dengan hasil seri, bukan sesuatu yang salah buat United. Toh, mereka sukses meraih kemenangan di tiga laga lain fase liga, untuk finish di posisi ke-3.

Real Sociedad dan Olympique Lyon memberi perlawanan yang cukup berarti untuk anak asuh Ruben Amorim. Namun, dua utusan dari Spanyol dan Perancis itu berhasil mereka singkirkan. Athletic Bilbao, juga tidak berguna di hadapan Si Setan. Badut Merah yang melawak di EPL, ternyata sukses melaju ke final UEL, tanpa satu kalipun tersentuh kekalahan.

Sementara itu, di balik suara-suara keras protes terhadap Daniel Levy dan manajemen, ada satu poin ampunan yang dialamatkan para fans Tottenham Hotspur. Mereka meminta klub juara, titik. Perjalanan Spurs memang tidak semulus United. Namun, boleh dibilang, Spurs 'lumayan' jago di Europa League musim ini.

Spurs yang finish ke-4 di fase liga, tepat di bawah MU, nyaris pulang di babak 16 besar kontra AZ Alkmaar, dan babak perempat final kontra Frankfurt. Beruntung, kemenangan agregat 3-2 kontra wakil Belanda, plus agregat 1-2 lawan utusan Jerman, mengantar Spurs ke semifinal. Spurs pun tidak menemui halangan berarti, ketika mereka menang meyakinian, agregat 5-1 vs Bodo/Glimt di semifinal.

Buah Simalakama

Pada akhirnya, semua menuju pada pertanyaan awal, "Apakah musim 2024/2025 adalah musim terbaik, atau justru terburuk untuk Spurs dan Manchester United?" Dikatakan terbaik, bisa jadi terburuk. Tapi dikatakan terburuk, bisa juga jadi yang terbaik.

Semua tahu kalau United dan Spurs sedang mencari pelampiasan, yang mana UEL adalah tempat paling tepat. Tapi di sisi lain, mereka harusnya menjaga muka, setidaknya untuk tidak mencatat rekor terburuk di Premier League. Faktanya, tidak demikian.

Sekali lagi, United dan Spurs seperti sepasang kekasih yang tidak ingin saling meninggalkan. Buktinya, ketika Spurs dikalahkan Aston Villa di gameweek ke-37 Premier League, tidak lama berselang, United ikut kalah. Chelsea yang juga sedang memburu tiket ke Liga Champions, mempermalukan skuad Ruben Amorim dengan skor tipis, 1-0 di Stamford Bridge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun