Mohon tunggu...
Fathurrahman Helmi
Fathurrahman Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Sepakbola

Jika Menulis Bisa Membuatmu Abadi, Kenapa Masih Berdiam Diri. Ambil Penamu dan Goreskan di Kertas Putih Itu. | Kontak: Fathur99mbo@gmail.com fathurhelmi (Instagram) @fathoerhelmi (twitter)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Kisah 3 Hikmah

13 Februari 2019   13:01 Diperbarui: 14 Februari 2019   01:33 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teringat akan kisah nabi Musa AS yang mana pernah tidak sengaja iya tidak sengaja membuat seorang pemuda mesir meninggal dunia. Wallahualam antara didorong atau bagaimana. Tapi kita harus sadar bahwa kita ini tidak luput dari berbuat salah. Mohonlah ampun kepada Allah swt akan segala khilaf kita. Kala itu Nabi Musa Allaisalam yang merupakan pemimpin bani israel dan berhasil menyelamatkan kaum tertintas tersebut dari kejamnya rezim Firaun adalah sosok yang tegas serta teguh dalam pendirian.

Para Nabi sudah ditakdirkan untuk menjadi maksum atau tidak terdapat cela atau kecil kemungkinan melakukan kesalahan maupun dosa. Tapi kita tidak bisa menafikan bahwa terkadang para Nabi juga bisa khilaf, itu juga karena beliau beliau ini manusia biasa. Makhluk ciptaan Sang Maha Pencipta. Jadi sekiranya kita tidak boleh mencela perbuatan atau perkataan para Nabi.

Sementara itu ada kisah menarik ketika Firaun mengejar bani israel yang dipimpin Nabi Musa Allaisalam. Ketika laut merah kembali pada asalnya yaitu menyatu layaknya air lautan lainnya maka yang tersisa hanya Firaun sahaja.  Para pasukannya telah tewas. Itulah kuasa Allah swt. Pada saat itu wallaulam mohon dikoreksi jika terjadi kesalahan redaksi. Malaikat Jibril yang juga mengiringi Nabi Musa Allaisalam dalam perjalanannya menyadari bahwa Firaun seperti sadar akan kuasa Allah swt yang maha pemurah lagi maha penyayang. Firaun yang mempunyai istri baik budi dan penolong Nabi Musa Allaisalam ketika bayi dan mengadopsinya ini merupakan raja terbesar pada masanya.

Kisah ini dinukilkan di salah satu channel youtube pembahasan kisah islam berdasarkan sejarah dari para cendekiawan. Kala itu Firaun entah dengan cara apa ingin sekali mengakui keagungan Allah azza wa jala. Bisa saja saat itu Firaun mengucapkan kalimah tauhid. Tapi Malaikat Jibril allaisalam yang merupakan salah satu malaikat yang sangat dekat dengan Allah swt tidak ingin Firaun menjadi muslim dan selamat dari siksa Allah swt. Jadi dengan cara yang tak terduga, Jibril sang pembawa wahyu mengambil tanah kemudian menyumpal mulut darinya Firaun agar sosok yang otoriter ini tidak mengucapkan kalimatul Lhaillahaillalah. 

Karena Jibril tahu Allah swt, Tuhan kita, Tuhan seru sekalian alam amatlah maha pemurah, maha pengasih dan maha penyayang. Bahkan seorang pelacur yang memberikan air minum persediaan untuk perjalanannya diberikan kepada seekor anjing yang kehausan. Yang sedih dan memilukan adalah perempuan tersebut kemudian dalam perjalanan menuju tempat yang dia mau malah pulang ke hadirat Allah swt dalam keadaan haus karena memberikan air minumnya kepada anjing tersebut. Tapi apa hikmah dari kisah ini. Inilah yang disebut kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama makhluk ciptaan Allah swt. Padahal jika saja perempuan tersebut lebih memilih meminum air yang dia miliki dia akan cukup kuat melangkah ke tempat yang diinginkan. Akan tetapi dikarenakan kepedulian dia terhadap anjing yang kehausan maka surga balasannya. Maha Kuasa Allah swt atas segala kehendakNya.

Dari 3 kisah diatas kita memahami bahwa:

1. Nabi adalah makhluk ciptaan Allah azza wa jala juga. Tidak beda dengan kita. Punya telinga, hidung, mulut maupun mata serta bagian tubuh lainnya yang sama dengan kebanyakan makhluk seperti kita. Tapi para Nabi punya tugas dan mendapatkan perintah maupun diberikan kitab suci maupun mushaf untuk mendakwahi umatnya kaumnya maupun orang kafir, munafik dan syirik sekalipun.

2. Allah ta alla adalah dzat yang maha pemurah, maha pengasih pula maha penyayang maka barangsiapa yang ingin meraih keridhoannya maka jadilah hambanya yang selalu sadar dan tidak mencoba coba berbuat dosa walaupun tidak ada yang melihat.  Padahal Allah azza wa jala Maha Melihat. 

Bahkan semut di dalam sarangnya yang gelap dan dalam pun Allah swt tahu apa yang dikerjakan apalagi kita manusia yang lebih besar dan secara fisik tampak kasat mata. Bisa saja ya wallaualam, Firaun mendapatkan hidayah dan menjadi pengikut Nabi Musa Allaisalam tapi Malaikat Jibril allaisalam tidak senang melihat Firaun yang keji dan mungkar bahkan tidak mempunyai perasaan dan memerintahkan pasukannya untuk membunuh anak bayi laki laki karena ditakutkan akan menjadi pembangkang dan memberontak. Itulah akibat lebih mendengarkan nubuat penasehatnya maupun ahli sihirnya ketimbang isi hatinya

terakhir
3. Allah swt menempatkan ridhonya dimanapun termasuk kepada hati makhluknya yang bebal dan pendosa sekalipun. Kalian bisa lihat bagaimana sosok pelacur tersebut rela kehausan demi menolong seekor anjung yang kepayahan dikarenakan haus. Maka surga lah balasan bagi mereka yang berbaik hati dan menjadi penolong bagi makhluk ciptaan Allah lainnya.

Semoga kami ini makhlukMu ya Allah menjadi makhluk, hamba maupun muslimin yang selalu menjadikan kisah atau risalah para Nabi sebagai penyejuk hati dan juga pengingat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusanMu.

Wassalammualaikum warahmatullah hiwabarakatuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun