Mohon tunggu...
Zaki Fathurahman
Zaki Fathurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN Kelompok 43 Unisri Dampingi Usaha Ekspor-Impor Mesin Copy untuk Pemasaran Online di Era Pandemi

27 Agustus 2020   17:33 Diperbarui: 28 Agustus 2020   14:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 dan kemajuan teknologi yg terlalu pesat akhir-akhir ini berdampak pada usaha jual beli mesin fotocopy seri yang lama. Omzet usaha menurun tajam, keuntungan berkurang, bahkan tidak sedikit perusahaan jual-beli mesin fotocopy kecil-kecilan yang merugi dan gulung tikar. Hal itu juga dialami oleh perusahaan-perusahaan kecil mesin fotocopy di area Surakarta.Melihat kondisi yang demikian


mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNISRI KELOMPOK 43, Zaki Fathurahman Alhafidz (16430031) yang didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu DOROTHEA RIRIN I, SE, M.Si melaksanakan diskusi, pelatihan, dan pendampingan kepada pelaku usaha ekspor-impor mesin fotocopy.

Gobalisasi dan kemajuan teknologi akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Modernisasi di sektor industri juga. Sehingga sangat menyulitkan UMKM yang menjual mesin fotocopy seri lama, dimana mesin copy sekarang lebih praktis. Sementara stok mesin fotocopy seri lama pelaku usaha di Solo masih banyak. Permasalahan lain mereka mengimpor barang tersebut kebanyakan dengan meminjam di Bank atau jasa pinjaman yang lain yang bahkan lebih mengikat.

Sebelum pandemi COVID-19 saja pelaku usaha mesin fotocopy seri lama sudah kesusahan memasarkan dagangannya bahkan tidak banyak yang pailit, apalagi ditambah dengan adanya pandemi tersebut. Dengan berbagai permasalahan tersebut kami dengan para pelaku usaha menengah kebawah mesin fotocoppy seri lama mengadakan diskusi untuk mencarisolusi dari berbagai permasalahan tsb

Hasil dari diskusi yang kami lakukan, pertama yaitu memang semenjak COVID-19 hampir disetiap sektor usaha mengalami kelesuan daya beli dari konsumen. Hal tersebut sebenarnya juga terjadi secara global, bukan di Indonesia saja.

Kemajuan teknologi dan globalisasi memang membuat dunia semakin maju, tetapi disisi lain pasti ada imbasnya seperti yang terjadi kepada para UMKM yg tidak gercep mengikuti perkembangan dunia. Tertinggal maupun tenggelam pasti terjadi ketika dunia berubah semakin maju. Beberapa sektor usaha harus mampu beradaptasi kalo tidak akan mati.

Diskusi selanjutnya kami membahas solusi yang dapat kita kerjakan saat ini untuk UMKM mesin fotocopy seri lama agar dapat bertahan atau setidaknya agar tidak "mines".

Pemasaran online dgn jangkauan yg lebih luas , dari hasil diskusi tadi, mungkin menjadi salah satu solusi. Dimana sebenarnya masih ada beberapa tempat yang masih membutuhkan mesin tersebut. Salah satu alasannya adalah karena harganya lebih terjangkau daripada mesin fotocopy keluaran baru bagi masyarakat menengah kebawah.

Facebook adalah media yang dipakai seluruh kalangan masyarakat dari masyarakat ekonomi atas sampai masyarakat ekonomi kebawah. Pengguna media sosial tersebut juga sangat banyak dari Indonesia maupun luar negeri. Maka dari itu kami memilih Facebook sebagai salah satu media pemasaran kami.

Selanjutnya kami mendampingi dan memberikan pelatihan para pelaku usaha untuk membuat Facebook sebagai alat pemasaran bagi produk mereka.

 
Solusi lain adalah merosokkan beberapa komponen mesin fotocopy dan menjual ecer sparepart mesin fotocopy tersebut.

Beberapa komponen mesin fotocopy seperti DRUM sangat penting dan mahal jika di jual lagi. Para tehnisi mesin fotocopy juga banyak yang membutuhkan. Dengan adanya media promosi dan pemasaran yang tepat, para tehnisi tidak akan terlalu kesulitan untuk mencari sparepart mesin copy yang mereka butuhkan dari para penjual.

Permasalahan terakhir. Dibutuhkannya peran pemerintah untuk memacu pasar masyarakat kelas menengah kebawah yang lesu dengan kebijakan yang tepat. Bagaimana sekarang ini anggaran ditujukan kepada "produksi" kalangan atas sementara daya "permintaan" atau konsumsi dari masyarakat menengah dan menengah kebawah mengalami kelesuan?


img-20200826-214727-5f48b0c2d541df3c7853a0f2.jpg
img-20200826-214727-5f48b0c2d541df3c7853a0f2.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun