Mohon tunggu...
Fathur Fdj
Fathur Fdj Mohon Tunggu... Pewarta Lokal -

Pewarta Lokal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ternyata Ada Rumah Lain "Teletubies" di HST

3 Agustus 2016   16:09 Diperbarui: 3 Agustus 2016   16:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tungku Bakar Arang Halaban (Sumber : Doc. Pribadi)

Sentra Pembuatan "Arang Halaban" atau biasa disebut orang setempat "Harang Halaban"  yang terkenal karena kualitasnya yang tinggi dilakoni oleh Syarifuddin dan warga lainnya terletak di Desa Tapuk Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Propinsi Kalimantan Selatan, tungku bakar arang unik karena seperti rumahnya "Teletubies", karakter lucu yang disukai anak-anak. 

Menurut Kepala Desa Tapuk keberadaan sentra Pembuatan Harang Halaban sudah ada di desanya sejak tahun 1997, keterampilan warga didapat dari pelatihan yang diberikan oleh Instruktur dari Bati-Bati Pelaihari.

Diterangkannya Di desanya yang luasnya 3 km2  dan berpenduduk 1.274 jiwa terdiri dari 728 Kepala keluarga, mayoritas bermata pencaharian petani sawah dan karet sementara ada 18 orang pengrajin harang Halaban.

Harang Halaban sangat dibutuhkan untuk keperluan dapur, rumah makan dan industri kecil menengah antara lain  untuk memanggang ikan, roti, sate, dan menyetrika baju.

Harang Halaban produk warga desa Tapuk sangat dikenal bahkan dijual sampai ke luar daerah, antara lain rantau, kandangan hingga Banjarmasin.

Penulis mewawancarai salah satu pengrajin setempat (Sumber Doc. Pribadi)
Penulis mewawancarai salah satu pengrajin setempat (Sumber Doc. Pribadi)
Sementara salah satu Pemilik sentra Harang Halaban Syarifudin mengungkapkan bahwa dirinya memiliki 6 buah tungku pembakaran haranghalaban, yang berbentuk bundar dengan diameter 4 m mirip dengan rumahnya "Teletubies".

Ratusan Batang Halaban dimasukkan dalam tungku dan ditutup dengan batu bata dan dibakar hingga lima belas hari, tanda bahwa pembakaran telah sempurna adalah asap yang muncul dibelakang tungku berwarna hijau yang menandakan pembakaran hampir selesai.

Dan apabila telah muncul asap putih maka pembakaran dianggap telah selesai dan siap dibongkar, untuk proses dari proses awal dan akhir pembakaran dia memperkerjakan empat orang warga desa.

"Para Pelanggan Harang Halaban ini datang  berkelompok atau pun sendiri untuk membeli atau pesanan yang dikirimkan langsung, pembayarannya bisa kontan ataupun kredit untuk jangka waktu yang tidak lama, pembeli kami cukup jeli dapat membedakan antara haranghalaban asli dan bukan jadi kami senantiasa menjaga keaslian bahan baku"katanya.

Dijelaskannya keunggulan  dari harang Halaban dibanding arang lainnya adalah untuk memanggang jadi lebih baik karena api akan menyala dari arang  menyala rata dan sempurna, asapnya tidak berterbangan dan meningkatkan kualitas rasa makanan.

Dari satu tungku pembakaran biaya bahan baku kayu halaban yang didatangkan dari Tanjung, tenaga kerja, operasional hingga  pengangkutan modalnya sekitar Rp. 1.700.000,- dan biaya pendapatan kotor Rp. 2.500.000,- atau selisih laba Rp.800.000,-  jadi pendapatan untuk 6 tungku sekitar Rp. 4.800.000,-.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun