Mohon tunggu...
Achmad Fathony
Achmad Fathony Mohon Tunggu... Relawan - Blogger

Seorang musafir kehidupan yang ingin bercerita melalui tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perintah Pertama Itu Berbunyi, Bacalah!

19 November 2021   05:15 Diperbarui: 19 November 2021   08:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak Semua Membaca

Semua orang yang mengenyam pendidikan minimal sekolah dasar tentu akan dapat membaca media cetak seperti: buku, majalah, koran, dan sebagainya, maupun media elektronik seperti: surel, website, media sosial, blog (seperti tulisan saya ini) dan sebagainya. Membaca sendiri menurut Dalman (2014:5) adalah suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. 

Oleh sebab itu, membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. 

Tetapi tahukah para pembaca budiman sekalian bahwa ada hal-hal tertentu, ada "tulisan-tulisan" tak kasat mata tertentu yang tidak semua orang dapat membacanya ? Tulisan misterius apakah itu ? Dan apa hubungannya dengan surat pertama kali yang diturunkan (QS. Al-Alaq) ? Apa hikmah yang terkandung di dalamnya ?

Sekilas Peristiwa Turunnya Wahyu Pertama

. . . .

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5)

Dikisahkan pada masa sebelum kerasulan, Nabi Muhammad SAW memiliki suatu kegemaran diri ('uzlah) dan menyendiri (ikhtila) ke Gua Hira ketika ia dilanda kondisi cemas dan gundah gulana akibat berbagai permasalahan hidup. Dan semenjak wafatnya dua putra tercintanya (Al-Qasim dan Abdullah) dalam kedukaan dan kesedihan yang sangat dalam, Rasulullah semakin memupuk kegemarannya itu, tak jarang nabi menghabiskan waktu berhari-hari di dalam gua, terkadang sampai sepuluh malam, atau lebih bahkan sebulan.

Gua Hira sendiri terletak di Gunung Jabal Nur, di kawasan Hejaz berjarak 7 kilometer dari Masjidil Haram. Ia merupakan gua kecil dengan panjang 3,5 meter dan lebar 1,5 meter, serta letaknya berada 4 meter dari atas bagian puncak gunungnya serta dengan pandangan terbuka tepat menghadap ke Kota Mekkah.

Singkat cerita, pada suatu hari tepat pada saat malam 17 Ramadhan, malaikat Jibril menemui Rasulullah sambil berkata "Iqra !, (bacalah)". Kemudian Rasulullah menjawab "Aku tidak bisa membaca", akhirnya malaikat Jibril kembali mengulang perkataanya hinga tiga kali namun Rasulullah masih tetap menjawab dengan hal yang sama. Setelahnya, malaikat Jibilpun mendekat dan mendekap tubuh Rasulullah, kemudian saat melepaskan dekapan dari tubuh Rasulullah, malaikat Jibril membacakan firman Allah berupa ayat Alquran, tepatnya surat Al Alaq ayat 1-5 seperti di atas.

Membaca yang Tidak Terbaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun