Mohon tunggu...
Pendidikan

Melatih Kesabaran Anak dalam Berpuasa

13 Mei 2019   03:46 Diperbarui: 13 Mei 2019   04:12 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Taman kanak-kanak dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting keberadaannya untuk membangun dan menciptakan generasi penerus yang berkualitas di masa yang akan datang sebagai suatu upaya guna mengoptimalisasi potensi keemasan anak. 

Penyelenggaraan pendidikan dan struktur pola asuh dipanang sebagai peletak dasar bagi terlaksananya pendidikan intelektual dan pendidikan emosional.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka peran guru pembimbing maupun orang tua sangatlah penting dalam menentukan pencapaian atau hasil akhir yang ingin dicapai. Untuk mengembangkan sikap emosional anak, dapat dilakukan dengan berbagia cara, salah satunya adalah dengan mengajarkan sikap sabar. Dengan melatih kesabaran, anak akan terbiasa untuk mengontrol emosinya. Misalnya sabar dalam mengantre di kantin, atau bahkan bersabar dalam menunggu waktu berbuka puasa.

Dalam upaya melatih kesabaran anak saat berpuasa, orang tua harus memperhatikan kondisi si anak, apakah ia mampu menjalaninya, atau seberapa kuatkah ia menjalankan puasanya. orang tua juga tidak boleh memaksakan kehendak pada si anak untuk menuntaskan puasanya seharian penuh, karena Islam pun juga mengajarkan agar tidak bersifat memaksa. Daripada memaksa anak, alangkah lebih baik dengan memberi anak motivasi agar mereka mau berpuasa dengan sabar.

Dalam masa awal melatih anak berpuasa, memang sedikit sulit karena itu merupakan masa penyesuaian tubuhnya terhadap rasa lapar. Jika di hari-hari biasa mereka bebas memakan apa yang mereka mau, namn tidak saat berpuasa. Anak harus menahan diri dan bersabar untuk tak menyentuh makanan atau minuman apapun sebelum waktunya. Namun, jangan samakan kemampuan anak dengan orang dewasa. Dalam melatih anak, mulailah dengan puasa semampunya.

Mungkin, ada kalanya saat anak mau belajar berpuasa, namun teman sepermainannya tak melakukan hal itu. Misalkan saat bermain bersama, terdapat beberapa anak yang bahkan memakan es krim di depan teman-temannya yang lain sedang berlatih untuk menjalankan kewajiban umat Islam satu itu. Apa yang dilakukan oleh mereka? hal ini perlu diajarkan baik-baik oleh orang tua, atau dengan bantuan guru pembimbing anak di sekolah.

Dengan memberitahu, bahwa saat berpuasa, anak tidak hanya harus menahan diri dari rasa lapar dan hausnya, melainkan juga menahan diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti berkata kasar, memukul teman, dll. Maka, jika anak sudah berhasil menjalankan puasanya dengan baik, berarti ia pun secara tak langsung telah melatih emosionalnya. Belajar untuk mengontrol diri dari hal-hal yang tidak baik atau semacamnya. Yang paling penting, jangan sampai anak mendapat paksaan agar ia mau menjalankannya, cukup dengan pemberian motivasi dan dukungan padanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun