Mata Kuliah            : Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan
Dosen Pengampu       : Dr. Dr. Dra. Hj. NENG NURHEMAH, M.Pd
FATHIA PUAN LUTHFIA ARRIFA
Mahasiswa/241012700083
Membaca Ulang Peran Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah di Indonesia sering kali dihadapkan pada dilema antara tuntutan administratif dan tanggung jawab moral sebagai pendidik. Dalam teori yang kita pelajari di kelas, kepemimpinan pendidikan tidak semata-mata soal mengelola sekolah, melainkan bagaimana seorang pemimpin mampu menggerakkan komunitas belajar menuju perubahan yang bermakna (Bush, 2011). Sayangnya, realitas di lapangan sering memperlihatkan betapa kepala sekolah masih terjebak dalam rutinitas birokrasi, dari urusan laporan BOS hingga akreditasi, sehingga energi untuk membangun visi transformasional sering terkuras.
Kepemimpinan semacam ini jelas tidak cukup untuk menjawab tantangan zaman. Kepala sekolah dituntut lebih dari sekadar manajer, melainkan sebagai agen perubahan yang mampu menumbuhkan harapan, memberdayakan guru, dan menginspirasi siswa. Inilah yang disebut Howard Stevenson (2012) sebagai educative leadership, kepemimpinan yang berangkat dari semangat mendidik, menguatkan, dan memerdekakan.Â
retrieved from : https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9780429505102/educational-leadership-antonio-gramsci-howard-stevenson
Teori Kepemimpinan dan Praktiknya di Indonesia
Teori transformational leadership (Bass & Riggio, 2006) menekankan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu memberi inspirasi, menumbuhkan motivasi, serta membangun kesadaran kolektif untuk bergerak bersama. Jika dikaitkan dengan konteks sekolah, kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan transformasional akan lebih fokus membangun budaya belajar, menciptakan iklim positif, dan mendorong inovasi guru.
retrieved from : https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9781410617095/transformational-leadership-bernard-bass-ronald-riggio