Pemberian sensory play dalam pembelajaran anak jelas lebih efektif daripada memberikan gadget sebagai media pembelajaran. Ada beberapa alasan kuat yang mendukung pendapat ini.
Pertama, sensory play memungkinkan anak-anak untuk belajar melalui pengalaman fisik dan interaksi langsung dengan lingkungan mereka. Mereka dapat merasakan tekstur, bau, suara, dan rasa, yang memberikan pengalaman belajar yang mendalam. Sementara gadget dapat memberikan informasi visual dan auditif, mereka seringkali tidak menyentuh indera peraba, pencium, atau pengecap anak-anak. Kemungkinan buruk yang sering terjadi adalah gangguan speech delay pada anak yang pengobatannya harus memalui serangkaian terapi dengan biaya yang tidak sedikit tentunya.
Kedua, sensory play mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus anak-anak. Ketika mereka mencoba menuangkan pasir, meremas adonan, atau meraba benda-benda berbagai bentuk, mereka memperkuat otot-otot mereka dan meningkatkan koordinasi tangan-mata. Gadget, di sisi lain, sering mengundang anak-anak untuk duduk diam, yang dapat menghambat perkembangan fisik mereka.
Ketiga, sensory play mendorong kreativitas dan imajinasi anak-anak. Mereka dapat menciptakan dunia mereka sendiri, menggabungkan bahan-bahan berbeda, dan mengembangkan narasi mereka. Gadget, meskipun seringkali memiliki aplikasi yang didesain untuk kreativitas, seringkali lebih membatasi dalam hal apa yang dapat dibuat anak-anak.
Terakhir, pemberian sensory play mengurangi paparan anak-anak terhadap layar digital, yang dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan mata, tidur, dan perilaku. Terlalu banyak waktu di depan gadget dapat menyebabkan gangguan tidur dan kurangnya interaksi sosial langsung, yang sangat penting dalam perkembangan sosial anak-anak.
Dalam  dengan kegiatan fisik dan kreatif. Namun, untuk mencapai efektivitas yang optimal, sensory play harus menjadi komponen utama dalam pembelajaran anak-anak, karena hal ini membantu mereka tumbuh dan belajar secara holistik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI