Mohon tunggu...
EVA BAKTIYAR EFENDY
EVA BAKTIYAR EFENDY Mohon Tunggu... Guru - GURU

Membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orangtua sebagai Sahabat Anak

17 Maret 2023   11:57 Diperbarui: 17 Maret 2023   12:05 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


ORANG TUA SEBAGAI SAHABAT ANAK


Hubungan orang tua dengan anak sangat menentukan sejauh mana penanaman nilai-nilai dan pendidikan anak yang diterapkan dalam keluarga. Tidak sedikit orang tua yang memposisikan dirinya "hanya" sebatas menjadi orang tua, memberi perintah, melarang dan membiayai kehidupan anak. Orang tua hanya menjalankan kewajibannya untuk memenuhi hak anak, demikian pula anak anak hanya menjalankan kewajibannya sebagai anak untuk menjadi anak yang menurut pada orang tua, akan tetapi kodrat orang tua bukan hanya sebagai itu saja melainkan merupakan penunjuk jalan bagi anak.

Tidak sedikit orang tua yang sibuk bekerja di luar rumah dalam mencari penghasilan yang layak demi anak-anak dan keluarga yang lain agar mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera. 

Dalam kenyataannya, bahwa anak-anak bukan hanya butuh penghasilan orang tua untuk menjalani kehidupannya, sekolah formal yang berbiaya mahal sebagai salah satu alasan orang tua mencari nafkah, atau biaya sandang, pangan dan papan yang layak bagi anak-anak akan tetapi terkadang orang tua lupa bahwa anak-anak adalah manusia juga yang memiliki perasaan yang membutuhkan perhatian, cinta dan kasih sayang, anak-anak butuh tempat mereka bisa mencurahkan perasaan dengan nyaman yang mau mendengarkan keluh kesahnya, yang betah mendengarkan keinginannya, bahkan mau mendengarkan ungkapan kebahagiaanya yang terkadang terdengar lebay dan biasa di telinga orang tua, namun justru ini hal yang paling sulit dilakukan oleh sebagian besar orang tua. Di mana hal ini, tidak dapat dipenuhi dengan materi semata, tapi sentuhan dan kedekatan hati orang tua sangat dibutuhkan.

Seorang psikolog dan psikoanalis Inggris, John Bowlby dalam bukunya A Review of General Psychology yang terbit tahun 2002 menggagas teori _Attachment Theory_ atau teori kelekatan, beliau menyebutkan bahwa tiga tahun pertama kehidupan seorang anak adalah waktu yang paling baik untuk mengembangkan kelekatan antara orang tua dan anak. Kelekatan ini adalah suatu hubungan emosional atau hubungan yang bersifat afektif antar orang tua dengananak. Hubungan yang dibina bersifat timbal balik dan ini akan bertahan untuk waktu yang cukup lama dalaam rentang kehidupan manusia, mampu memberikan rasa aman walaupun figur yang lekat tidak nampak dalam pandangan.

Dalam studi lanjutan mengenai teori kelekatan Bowlby, menunjukkan bahwa sebagian besar anak sebenarnya mengalami perasaan aman terhadap orang tuanya, disebut juga kelekatan yang aman, dan hanya sebagian kecil yang mengembangkan perasaan tidak aman. Studi ini membuktikan bahwa anak yang merasa aman cenderung berkembang lebih sehat mental dibanding anak yang tidak aman.

Anak yang merasa aman dan nyaman terbukti mampu memecahkan masalah dengan baik, lebih kreatif, menunjukkan lebih banyak emosi positif, lebih bisa bergaul, lebih banyak inisiatif, lebih semangat belajar, dan banyak lagi kelebihan positif lainnya. Sementara, anak yang merasa tidak aman dan tidak nyaman cenderung lebih banyak menunjukkan sisi negatif, mudah marah, agresif, sulit diatur, suka membantah, mengucapkan kata-kata yang tidak baik, dan perilaku buruk lainnya. Tidak jarang banyak anak yang salah jalan dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua sehingga salah pergaulan yang menimbulkan kenakalan saat remaja. Orang tua memang menempati urutan terpenting yang utama dalam pendidikan anak selain pendidikan yang diterimah disekolah.

Disini kita bisa mendapat gambaran, bahwa pola kedekatan yang aman dan nyaman menjadi sangat penting untuk mengembangkan potensi anak. Maka orang tua harus selalu mengupayakan terbentuknya pola ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk membentuk kedekatan yang aman dan nyaman bagi anak-anak yaitu dengan cara menjadi pendengar yang baik sehingga anak merasa aman dan nyaman untuk melakukan aktifitas positif mereka, dengan begitu orang tua dapat disebut sebagai sahabat anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun