Mohon tunggu...
MUHAMMAD FARRELL
MUHAMMAD FARRELL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa perfilman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transportasi Angkot dalam Aspek Teknologi

30 Maret 2023   03:44 Diperbarui: 30 Maret 2023   03:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Transportasi secara umum merupakan sebuah gerakan perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke suatu tempat lainnya dalam waktu tertentu menggunakan sarana kendaraan yang memiliki mesin atau kendaraan bermotor atau menggunakan sarana yang menggunakan tenaga manusia dan hewan. 

Gerakan perpindahan manusia atau barang ini bisa terjadi karena adanya tuntutan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi pada tempat yang sebelumnya kita tempati. 

Secara umum transportasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Selain pengertian di atas, beberapa ahli transportasi juga mengemukakan pendapat nya mengenai definisi dari transportasi. Yang pertama :

Menurut Hadihardaja dkk, dalam bukunya yang berjudul Sistem Transportasi pada tahun 1997 menjelaskan bahwa transportasi adalah pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain nya. Dalam transportasi Hadihardaja menungkapkan bahwa terdapat dua unsur penting yang terdapat di dalam nya. Yaitu pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas barang atay penumpang mau dengan atau tanpa alat angkut ke tempat lain.

Yang kedua, Kamaludin (1986) dalam Musa dan Setiono (2012), juga ikut mengemukakan definisinya mengenai transportasi. Menurutnya, transportasi merupakan kegiatan mengangkut atau membawa sebuah barang dari suatu tempat menuju tempat lainnya atau dengan arti lain kegiatan yang merupakan sebuah gerakan pemindahan barang barang atau orang dari suatu tempat menuju tempat yang lain.

Proses pemenuhan kebutuhan tersebut dapat membuat efek interaksi hubungan antara sistem kegiatan dengan sistem jaringan yang dapat menghasilkan orang dan barang dalam bentuk pergerakan kendaraan, proses yang di paparkan diatas biasa di sebut dengan istilah sistem transportasi makro  (Warpani, 2002).

Angkutan umum berarti sarana kendaraan atau moda angkutan yang di gunakan untuk mengangkut atau membawa orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan adanya tarif atau pungutan biaya (Warpani, 2002). 

Tujuan dari angkutan umum sendiri adalah untuk memudahkan dan membantu orang orang atau kelompok orang dalam menjangkau berbagai macam tempat yang dikehendakinya atau tempat yang ingin ia tuju. 

Selain mengantar orang, angkutan umum juga dapat mengirimkan barang dari tempat asal nya menuju tempat tujuannya. Proses dari angkutan umum ini juga dapat dilaksanakan oleh sarana angkutan yang berupa kendaraan atau bahkan tanpa kedaraan (diangkut oleh orang).

Tarif atau pungutan biaya yang terdapat pada angkutan umum ini dapat dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk pada angkutan umum penumbang yang berbasis sebagai angkutan kota, yaitu bus, minibus, dll, kereta api, angkutan umum air dan angkutan umum udara (Warpani, 1990).

Dengan adanya tarif atau pungutan biaya tersebut memiliki hubungan dengan peranan yang dimiliki oleh angkutan umum. Peranan tersebut adalah peranan yang penting sebab angkutan umum dapat menggerakan perekonomian yang mengelola dan menata angkutan umum dalam sebuah wilayah. Maka dari itu hal tersebut perlu untuk di sempurnakan terlebih dahulu, dalam rangka untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan dari wilayah tersebut.

Salah satu angkutan umum yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah angkutan umum yang cukup populer pada masanya namun sayang seiring berkembang nya jaman dan teknologi saat ini, transportasi tersebut mulai menjadi sepi bahkan dibeberapa kota angkutan umum tersebut sudah tidak ada atau berkurang. Angkutan umum ini adalah Angkot.

Angkot merupakan sebuah singkatan dari angkutan kota, angkot ini merupakan suatu sarana trasnportasi yang terdapat di perkotaan yang berbentuk sebuah kendaraan umum yang memiliki rute dan rute tersebut sudah ditentukan. Berbeda dengan bus yang memiliki tempat pemberhentian khusus nya yaitu halte, angkot atau angkutan kota ini dapat berhenti untuk menaikkan penumpang atau menurunkan penumpang di mana saja sesuai dengan keinginan penumpang tetapi sesuai dengan rute nya (Adi, 2001).

Angkot atau angkutan kota ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada akhir tahun 1970-an bertepatan di Jakarta dengan nama awal yaitu mikrolet. Mikrolet ini bertujuan untuk menggantikan oplet yang dia anggap sudah terlalu tua, jalan yang terseok seok, dan sering mengalami mogok atau gangguan mesin, hal tersebut sering terjadi pada oplet sehingga membuat jalan menjadi tidak lancar atau macet. Nama mikrolet ini merupakan sebuah singkatan dari gabungan kata mikro yang berarti kecil dan oplet, tetapi di berbagai daerah nama angkutan umum ini dikenal sebagai angkot.

Angkutan umum ini memiliki tarif yang bervariasi, tarif yang diberikan kepada para penumpangnya tergantung dengan seberapa jauh jarak yang ditempuh oleh penumpang menggunakan angkot ini. Dalam satu mobil angkot ini biasanya berisikan kurang lebih 12 penumpang, tetapi terkadang di berbagai waktu dalam satu angkot bisa berisikan 12 orang lebih bahkan sampai ada yang menggantung di pintu angkotnya. Biasanya hal itu bisa terjadi pada waktu pulang anak sekolah yang pulang menggunakan angkutan umum untuk sampai kerumah nya. 

Akan tetapi angkot ini memiliki kekurangan yang berimbas terhadap kemacetan yang terjadi di jalanan. Berbeda dengan oplet yang sering mengalami gangguan mesin, angkot sendiri memiliki perilaku sopir yang kadang merugikan. Seperti sering berhenti secara mendadak dan berhenti di sembarang tempat hingga membuat jalan tersebut tersendat dalm mengalami kemacetan. Selain itu juga, angkot selalu melakukan kegiatan ngetem atau menunggu dengan cara menepi dengan waktu yang lama untuk menunggu penumpang hingga angkot nya terisi hingga penuh atau tersisi dengancukup.

Dalam setiap rute atau jalur operasi dari angkutan kota ini dapat dikenali dan diketahui melalui warna khas dari masing masing angkutan umum. Seperti warna pink, hijau, biru bahkan sampai memiliki kombinasi dari beberapa warna. Selain dapat dikenali melalui warnanya, angkot pun dapat di kenali melalui kode yang berupa huruf atau angka yang biasanya tertera pada kaca dari mobil atau dari badan mobilnya.     

Angkot sendiri memiliki berbagai macam istilah panggilan yang berbeda beda tergantu berdasarkan daerah nya masing masing. Di Jakarta angkutan kota ini biasa disebut mikrolet, di Surabaya disebut bemo dan di Badung dikenal dengan sebutan angkot.

Tetapi seiring berjalan nya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, angkot ini menjadi transportasi yang mulai tergerus oleh jaman. Keberadaan angkot menjadi semakin berkurang karena pada dasarnya masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum yang lebih efisien dari segi waktu dan mobilitas, akan tetapi pada segi biaya hal tersebut tidak jauh berbeda bahkan bisa lebih murah tarif yang di tawarkan oleh angkot dibanding angkutan umum lain nya atau angkutan umum yang berbasis online. 

Para supir angkot pun mengeluh mengenai adanya transportasi online tersebut, hal itu membuat mereka menjadi sepi penumpang bahkan dari sebagian rekan nya sudah mulai untuk membantinf stir dari supir angkot ke hal lain, dll. 

Keberadaan transportasi online tersebut bagaikan pisau bermata dua yang memiliki 2 pilihan, yaitu dengan maraknya transportasi online ini membuat penghasilan yang diterima oleh para pengemudi angkutan umum menjadi berkurang akan tetapi pada sisi lain hal itu membuat terciptanya lapangan kerja baru bagi para supir transportasi online serta dapat memberikan kemudahan dalam memberikan layanan bagi para konsumen nya.

Lokus yang dicapai dalam inovasi dan artikel ini mencakup di daerah Jawa Barat terutama di daerah kota Bandung. Konteks yang dituju adalah masalah transportasi umum dari aspek teknologi. 

Sumber masalahnya terdapat pada meredup nya eksistensi angkutan umum terutama angkot pada masa teknologi sekarang. Dan inovasi yang di berikan adalah sebuah aplikasi kekinian yang dipengaruhi dengan berkembangnya teknologi bernama "route" yang berbasi aplikasi yang membantu para masyarakat untuk tetap menggunakan angkot dengan balutan inovasi teknologi yang tentu dapat membantu masyarakat dan terutama sopir angkot tersebut. 

Route ini memberikan berbagai macam layanan yang dimulai dari memberikan list list angkot yang akan atau harus kita gunakan menuju suatu tempat, memberikan alternatif dan informasi jika tujuan yang kita ingin datangi tidak terjangkau angkot dengan memberikan informasi dari mana kita tidak bisa menggunakan angkot lagi dan memberikan durasi tempuh untuk jalan kaki apabila memang rute tersebut tidak bisa dijangkau oleh angkot lagi. Selain itu juga aplikasi ini selain memberikan durasi jalan kaki, mereka dapat memberikan pertimbangan kendaraan lokal yang terdapat pada daerah tersebut agar bisa menjangkau lokasi tujuan anda.

Selain memberikan hal hal tersebut, aplikasi ini juga dapat mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi suatu hal atau masalah yang tidak kunjung usai. Dengan adanya aplikasi ini yang membantu angkot angkot yang merasa dirugikan dengan adanya transportasi online, mampu membuat para masyarakat kembali menggunakan angkutan umum tersebut. 

Dengan banyaknya orang yang lebih memilih menggunakan angkutan umum, dapat mereda kemacetan yang terdapat di jalanan. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan sebuah efisiensi waktu berupa memberikan estimasi waktu tempuh dan memprediksi apakah kemacetan akan terjadi atau tidak. Selain memberikan kenyamanan, aplikasi ini juga dapat memberikan dan meningkatkan pada bidang keamanan dari kriminalitas yang terjadi. 

Memberikan fitur pendeteksi gerakan melalui kamera dan terdapat fitur laporkan masalah jika angkot yang kita naiki bermasalah atau ugal ugalan dalam berkendara, informasi ini dapat langsung terhubung dengan dinas perhubungan yang mengelola angkot itu.

Dengan adanya inovasi ini mampu membantu para supir angkot agar bisa terus bersaing dengan transportasi lain nya hingga tidak menimbulkan permasalahan lagi. Selain memiliki dampak positif kepada para supir angkot, inovasi ini mampu membuat para masyarakat kembali berbondong bondong untuk menggunakan angkot lagi karena memiliki efisiensi dan tarif yang sama dengan transportasi online lainnya. Sehingga dapat kembali menggerakan roda ekonomi bagi orang orang yang memiliki pekerjaan dalam angkutan umum ini.

Selain itu angkot juga menjadi memiliki peran keberadaan nya pada aspek teknologi yang semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Angkot menjadi hal yang tidak akan ditinggalkan lagi karena inovasi tersebut. Dan menjadikan angkot sebagai transportasi yang selalu update dan beradaptasi dengan berbagai macam teknologi yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun