Mohon tunggu...
Farrah Hidayah, M. Pd.
Farrah Hidayah, M. Pd. Mohon Tunggu... -

strong woman with strong heart! :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belum Menikah, salah kah?

27 November 2017   19:29 Diperbarui: 27 November 2017   20:00 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau sedikit share aja nih.. sebagai wanita yang terlahir di tahun 90an dan belum menikah, mungkin sedikit risih dengan "kebiasaan" pertanyaan orang-orang yang selalu menanyakan "kapan nikah?'. Ok, mungkin ini sekedar basa basi buat mereka yang bertanya, tapi taau gak sih, kalo 1 pertanyaan ini udah ditanyakan oleh lebih dari 100 orang. Entah kenapa ya, hidup di Indonesia itu harus gini amat! Semua orang kepo, bahkan ada juga teman yang baru aja nikah dan maksa suruh move on biar cepet nikah kayak dia. Ealaaahh, ngelus dada aja. Kadang kita tau itu hanya basa-basi, tapi entah kenapa jadi GEDEG rasanya.  

Di tambah lagi semua sosmed isinya bayi-bayi dan sepasang suami istri mesra-mesraan, hadeeh,. Ya beginilah, klo udah jadi kaum minoritas, dimana hampir 80% teman sudah pada menikah, dan tinggal segelintir orang saja yang belum. Terkadang, ada rasa minder, dan merasa tua, karna belum menikah, kadang juga ada rasa malu dan gengsi karna dilompati teman sendiri. Hufh, tapi semua rasa itu hanya sesaat, karna menikah itu sebetulnya bukan soal CEPAT atau LAMBAT. 

Tapi soal jodoh, jodoh itu bukan sekedar sepasang laki-laki dan perempuan bertemu. Tapi bagaimana dua perasaan itu sama-sama KLIK dan yakin untuk menikah. Mungkin yang mudah menerima bisa langsung KLIK, tapi ada juga yang butuh proses atau waktu lama untuk menyatukan satu sama lain. Dan jodoh itu datang kalau Tuhan sudah menghendaki, bukan soal kita mau atau gak mau nikah, kalau kita sekarang memutuskan mau nikah, tapi jodohnya belum ada, terus mau cari dimana? kan gak kayak beli barang online, yang pilih, cocok, diambil deh. 

Jodoh kan bukan barang, tapi manusia yang bernyawa yang bisa berfikir juga, jadi kalau kita udah dapat yang cocok, tapi dianya gak cocok, ya berarti belum jodoh, Gitu aja.  Jadi, intinya, kalau emang belum menikah di umur yang udah selayaknya menikah, bukan berarti belum move on, atau terlalu selektif. Sekali lagi ya, ini soal jodoh! Yang tahu hanya kita dan Tuhan, jadi apapun yang udah ditakdirkan Tuhan, padahal udah berusaha ikhtiar semaksimal mungkin, tapi belum juga jodoh datang, jangan terus maksa harus menikah dan terburu-buru, seakan akan takut ketinggalan yang lain karna yang lain juga udah mau nikah.

Hmmm,,, menikah itu bukan kayak main game, siapa cepat dia menang, siapa lambat dia kalah, atau apalah itu. Padahal menikah itu sejatinya baru memulai kehidupan baru, yang kita tidak pernah tahu akan ada apa kedepannya nanti, apakah terus harmonis? Atau sebaliknya. Jadi.... Kalau belum menikah, gak usah terburu-buru banget, karna menikah hanya sekali seumur hidup, sudah tidak lagi mainan kyk dulu yang hanya putus ngrengek nyambung lagi, atau bosan cari yang lain. 

Menikah yaudah cuma sama pasangannya terus sampai mati. Nah, klo niat awalnya menikah hanya karna gengsi sama yang lain, atau karna buru2 biar bisa kyak yang lain, terus buat apa nikah? Lha nanti klo udah sah, terus 3 hari kemudian illfeel sama pasangan sendiri gmn dong... masak mau putus kyk dulu?  Haha..

Semua orang pasti pingin bgt menikah dan berkeluarga, tapi ada masanya sendiri yang tidak semua orang sama. Yang menikah cepat dan harmonis juga ada, yang menikah cepat tapi gak harmonis juga ada, ya intinya kita harus mantapkan hati niat lillahi ta'ala, dan selalu berdoa pasrahkan sama yang di Atas. Jangan terpengaruh sama pertanyaan2 sodara, atau teman,atau sosmed, biarkan aja, mereka gak pernah tahu urusan kita. Sekarang tinggal bagaimana kita memperbaiki diri sendiri, untuk selalu produktif dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dan yang menang itu bukan mereka yang paling cepat menikah, tapi mereka yang mampu mempertahankan keharmonisan pernikahan sampai maut memisahkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun