Mohon tunggu...
Farizko Ikhsan
Farizko Ikhsan Mohon Tunggu... Jabatan Manager

Suka ngulik tips kerja, update berita ringan, dan cerita seru seputar pelatihan. Kerja di dunia training dan senang berbagi hal-hal bermanfaat buat pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Penawaran Diskon yang Tepat untuk Meningkatkan Penjualan

22 September 2025   09:32 Diperbarui: 22 September 2025   09:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, diskon menjadi salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan untuk menarik perhatian konsumen. Namun, tidak semua penawaran diskon memberikan hasil yang efektif. Jika dilakukan tanpa perencanaan yang matang, diskon justru bisa menurunkan citra produk atau mengurangi margin keuntungan secara signifikan. Oleh karena itu, strategi penawaran diskon yang tepat perlu dirancang dengan cermat agar mampu meningkatkan penjualan sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis. Informasi mengenai strategi pemasaran seperti ini dapat ditemukan di berbagai sumber terpercaya, salah satunya website Jogja Training yang banyak membahas isu bisnis terkini.

Menentukan Waktu yang Tepat

Diskon yang efektif biasanya diberikan pada momen tertentu, seperti musim liburan, akhir tahun, atau saat peluncuran produk baru. Misalnya, diskon akhir tahun tidak hanya memacu penjualan tetapi juga membantu menghabiskan stok lama agar gudang tidak penuh. Dengan memahami kapan konsumen paling responsif terhadap diskon, bisnis bisa menargetkan promosi yang lebih efektif.

Memilih Jenis Diskon yang Sesuai

Ada berbagai bentuk diskon yang bisa diterapkan, mulai dari diskon persentase, diskon nominal, beli satu gratis satu, hingga cashback. Diskon persentase lebih menarik untuk produk bernilai tinggi, sedangkan diskon nominal cocok untuk produk berharga lebih rendah. Cashback kini semakin populer karena selain memberi keuntungan, juga mendorong konsumen melakukan pembelian ulang.

Menargetkan Segmentasi Pasar

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Segmentasi pasar sangat penting agar diskon lebih tepat sasaran. Program loyalitas misalnya, bisa memberikan diskon khusus untuk pelanggan setia. Hal ini mendorong pembelian berulang sekaligus memperkuat hubungan jangka panjang. Di sisi lain, diskon untuk pelanggan baru bisa memperluas basis konsumen, tetapi harus disertai strategi retensi agar mereka tetap berbelanja.

Menjaga Keseimbangan dengan Branding

Diskon tidak boleh merusak citra merek. Merek premium, misalnya, lebih berhati-hati dalam memberikan diskon karena berisiko menurunkan kesan eksklusif. Alternatif yang bisa digunakan adalah voucher terbatas atau paket bundling, sehingga nilai produk tetap terjaga.

Mengoptimalkan Teknologi Digital

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Promosi diskon akan lebih efektif jika didukung teknologi digital. Media sosial, email marketing, dan marketplace dapat menjadi saluran utama untuk menjangkau konsumen. Analitik digital juga membantu bisnis menilai efektivitas kampanye, seperti tingkat konversi dan pertumbuhan pelanggan. Dengan personalisasi penawaran, konsumen akan merasa lebih dihargai, misalnya dengan diskon khusus pada hari ulang tahun.

Strategi penawaran diskon yang tepat tidak hanya soal menurunkan harga, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi konsumen tanpa mengorbankan keuntungan. Dengan perencanaan matang, pemahaman perilaku konsumen, segmentasi pasar, serta dukungan teknologi, diskon bisa menjadi alat pemasaran yang efektif sekaligus meningkatkan daya saing bisnis di pasar yang dinamis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun