Menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal internasional merupakan tantangan besar bagi mahasiswa, dosen, maupun peneliti. Prosesnya tidak hanya sekadar menuliskan hasil penelitian, tetapi juga bagaimana menyajikan ide, data, serta analisis dengan cara yang sesuai standar internasional. Banyak akademisi yang akhirnya mencari referensi strategi dari berbagai sumber, termasuk bacaan di bandung-training.com yang sering membahas pentingnya publikasi ilmiah sebagai bagian dari pengembangan pengetahuan.
Pahami Tujuan Penelitian
Sebelum mulai menulis, penulis harus benar-benar memahami tujuan penelitian yang dilakukan. Jurnal internasional mengutamakan kejelasan arah penelitian serta kontribusi yang diberikan pada bidang keilmuan. Artikel yang kabur arah penelitiannya akan sulit diterima karena tidak menunjukkan nilai tambah. Oleh karena itu, penulis harus bisa menjawab pertanyaan sederhana: apa masalah penelitian, bagaimana metode yang digunakan, dan apa temuan utama yang dihasilkan.
Ikuti Struktur Penulisan yang Tepat
Mayoritas jurnal internasional mengikuti struktur penulisan IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Bagian pendahuluan harus menjelaskan latar belakang dan urgensi penelitian, metode memaparkan langkah penelitian dengan jelas, hasil berfokus pada temuan data, sedangkan diskusi menghubungkan hasil dengan teori dan penelitian sebelumnya. Struktur yang sistematis membuat artikel lebih mudah dipahami editor maupun reviewer.
Gunakan Bahasa Akademik yang Jelas
Bahasa menjadi kunci penting agar artikel diterima. Jurnal internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris akademik, sehingga penulis perlu memastikan penggunaan tata bahasa yang tepat, kalimat ringkas, serta terminologi sesuai bidang ilmu. Menggunakan bahasa yang terlalu kompleks atau ambigu akan menyulitkan pembaca. Banyak penulis juga memanfaatkan jasa proofreading untuk memastikan tulisannya bebas dari kesalahan bahasa.
Lengkapi dengan Referensi Terbaru
Salah satu indikator kualitas artikel ilmiah adalah daftar pustaka yang digunakan. Jurnal internasional biasanya menilai apakah artikel tersebut mengacu pada penelitian terbaru dan relevan. Oleh karena itu, penulis harus memperkaya literatur dari sumber terpercaya, termasuk jurnal-jurnal bereputasi. Penggunaan referensi yang usang atau tidak relevan akan mengurangi nilai artikel di mata reviewer.
Perhatikan Gaya Penulisan Jurnal Tujuan
Setiap jurnal memiliki gaya penulisan dan aturan format yang berbeda. Ada yang menggunakan gaya APA, Chicago, atau Vancouver dalam penulisan sitasi dan daftar pustaka. Penulis wajib membaca author guidelines dari jurnal tujuan agar artikel sesuai dengan ketentuan. Artikel yang tidak mengikuti format biasanya akan ditolak sejak tahap awal tanpa melalui proses review.
Menulis artikel ilmiah agar bisa diterima di jurnal internasional membutuhkan kombinasi keterampilan akademik, ketelitian metodologis, serta kesesuaian dengan standar penulisan. Mulai dari pemahaman tujuan penelitian, penggunaan bahasa akademik yang jelas, kelengkapan referensi terbaru, hingga kepatuhan terhadap pedoman jurnal, semuanya harus diperhatikan dengan serius. Dengan persiapan yang matang, peluang artikel menembus jurnal internasional akan semakin besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI