Pendidikan merupakan proses belajar dan mengajar untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikan berperan penting dalam pembentukan sumber daya manusia. Pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai: "Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi  dirinya  untuk  mengembangkan  spritual  keagamaan,  pengendalian  diri, kepribadian, kecerdasan,  akhlak  mulia,  serta  keterampilan  yang  diperlukan  dirinya,  masyarakat, bangsa dan negara". Usaha sadar dan terencana tersebut dapat diimlementasikan melalui perencanaan dan pelaksanaan kurikulum pendidikan.
Kurikulum pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengupayakan pembelajaran berbasis deep learning. Pembelajaran deep learning dalam konteks pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam, penguasaan kompetensi, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif. pembelajaran deep learning dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan melakukan pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math). Pembelajaran STEAM dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam berpikir secara logis, matematis, praktis, dan ilmiah dalam memahami pelajaran.
Hal ini sejalan dengan program Bhakti Akademisi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang yang dilakukan oleh mahasiswa prodi PGSD bernama Fariza Ika Saputri di SD Negeri Purwoyoso 04 Kota Semarang. Pada kegiatan ini, mahasiswa melakukan pengabdian berupa sosialisasi dan pendampingan guna meningkatkan kemampuan pedagogik guru kelas III B melaui Bahan Ajar Inovatif berbasis STEAM pada materi Kenampakan Alami dan Buatan mata pelajaran IPAS. Pendekatan STEAM membimbing siswa untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan, sehingga mereka terlatih dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.
Rangkaian kegiatan Bhakti Akademisi ini diawali dengan perizinan kepada Ibu Dian Nurwati, S. Pd., SD., selaku kepala sekolah SD Negeri Purwoyoso 04 Kota Semarang. Kemudian dilakukan observasi dan wawancara dengan Ibu Erinda Fauzia, S. Pd., selaku guru kelas III B SD Negeri Purwoyoso 04 Kota Semarang. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kompetensi pedagogik guru. Dari hasil observasi dan wawancara dihasilkan temuan bahwa siswa kelas III B masih menglami kendala pada materi Kenampakan Alami dan Buatan pada mata pelajaran IPAS. Ketika pembelajaran berlangsung, siswa mudah sekali merasa bosan dan fokus siswa mudah teralihkan. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka terbitlah ide untuk melakukan inovasi pada Bahan Ajar untuk Guru.
Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan Bhakti Akademisi dengan sosialisasi dan pendampingan pembuatan Bahan Ajar Inovatif kepada Ibu Erinda Fauziah, S. Pd., pada Senin, 21 April 2025. Mahasiswa memberikan penjelasan kepada guru terkait produk hasil karya berupa bahan ajar pada materi Kenampakan Alami dan Buatan IPAS kelas III. Kegiatan ini mendapat respon positif dari Ibu Erinda Fauzia, S. Pd., yang merasa senang bisa memperoleh referensi baru dalam melakukan pembelajaran di kelas.Â
Bahan ajar ini berfokus pada peningkatkan kompetensi pedagogik guru. Didalamnya berisi materi Kenampakan Alami dan Buatan pada pelajaran IPAS untuk kelas III SD dan telah diintegrasikan dengan pendekatan STEAM. Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi guru dalam mengajar yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta menciptakan suasana belajar yang baru. Kkarena dalam bahan ajar ini terintegrasi dengan model pembelajaran STEAM yang memadukan sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika dalam satu pembelajaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Fariza Ika Saputri dibimbing oleh Ibu Dr. Barokah Isdaryanti, S. Pd., M. Pd., Ibu Aldina Eka Andriani, S. Pd., M. Pd., dan Ibu Dr. Sri Sukasih, S. S., M. Pd. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru serta kualitas pembelajaran khususnya di jenjang sekolah dasar.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI