Mohon tunggu...
Muhammad Faris Ibrahim
Muhammad Faris Ibrahim Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seekor kutu di bulu kelinci dalam topi, yang berharap suatu saat, dapat menatap mata si tukang sulap.

Hanya manusia biasa, yang punya cita-cita bisa masuk rumah sakit jiwa, karena membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalem di Dunia Nyata, Kelam di Dunia Maya

12 Juli 2019   19:28 Diperbarui: 12 Juli 2019   21:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang seribu sayang, fungsi sosial media sebagai penyambung lidah ekspresi kedirian dengan jujur, yang mana para nenek moyang susah menemukan hal- hal semacam itu zaman batu dulu, hari ini malah latah disalahgunakan. Dufresne dan anak tongkrongannya lebih memilih menjadi hamba pasar yang menjajakkan dirinya sesuai pesanan khalayak awam, menghianati jadi diri sendiri. 

Mereka yang ngebet mau terus ditaksir sebagai ustadz (karena prestise-nya yang tinggi di mata manusia Indonesia), tinggal rajin- rajin selfie pakai peci, sambil konsisten shar-sher potongan ceramah da'i- da'i kondang. Benar salah, hoax atau bukan, itu urusan belakangan.

Makanya, sosial media sejatinya tak ubahnya seperti penjara Shawshank apabila tuan pengampunya, tak mampu bijaksana menghuninya. Yang kasat mata memang terlihat berbatas, namun sejatinya yang ketidakberbatas amat sangat luas di sana. 

Alih- alih jadi pundak ratapan tempat satu- satunya mengadu tentang ekspresi diri yang jujur, bagi Dufresne dan anak tongkrongannya, sosial media tak ubahnya seperti dinding penjara, tempat mengukir dengan konsisten sebuah rahasia pribadi: "Di dunia nyata aku adalah orang yang kalem, tak begitu banyak kalam. Di dunia maya, aku malah belajar, untuk melampiaskan sisi- sisi kelam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun