Saat mendengar kata fireman, banyak orang langsung terbayang petugas yang menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran. Padahal, tugas mereka jauh lebih luas. Fireman terlibat dalam evakuasi korban kecelakaan, penanganan bahan berbahaya, hingga membantu dalam bencana alam. Dengan kata lain, mereka bukan hanya pemadam, tetapi juga penyelamat.
Tidak semua orang mampu menjadi fireman. Dibutuhkan keberanian luar biasa untuk berlari ke arah bahaya saat orang lain justru menghindar. Mereka harus memiliki fisik yang prima, namun yang tidak kalah penting adalah mental yang kuat dan kemampuan bekerja sama. Dalam kondisi darurat, keputusan cepat dan tepat bisa menentukan hidup atau mati seseorang.
Peralatan yang Menjadi Teman Setia
Fireman dibekali peralatan khusus yang dirancang untuk menghadapi situasi ekstrem: baju tahan panas, tabung oksigen, helm pelindung, hingga kendaraan pemadam dengan teknologi canggih. Namun secanggih apa pun peralatannya, faktor utama tetaplah keterampilan dan kesiapan mental petugas.
Tantangan di Kota Modern
Di Indonesia, profesi ini semakin vital. Pertumbuhan gedung tinggi, kawasan industri, dan pemukiman padat membuat risiko kebakaran semakin besar. Kasus korsleting listrik, ledakan gas, hingga human error bisa terjadi kapan saja. Dan ketika hal itu terjadi, fireman berada di garis depan untuk memastikan api bisa dikendalikan dan korban bisa diselamatkan.
Pelatihan yang Tidak Sederhana
Banyak orang mengira fireman hanya "belajar menyemprot air". Faktanya, mereka melewati pelatihan intensif, simulasi berulang, hingga sertifikasi khusus. Bahkan, sebagian fireman mengikuti standar internasional agar bisa bekerja sesuai prosedur global. Itu sebabnya, profesi ini layak dihargai lebih tinggi.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Mungkin kita bukan fireman, tapi ada hal yang bisa dipetik dari profesi ini: disiplin, keberanian, dan kesiapan menghadapi situasi darurat. Tidak heran, banyak perusahaan menjadikan pelatihan kebakaran sebagai agenda wajib untuk karyawan mereka. Tujuannya sederhana: menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan tanggap darurat.
Membangun Kesadaran dan Kesiapsiagaan
Kita seringkali baru menyadari pentingnya peran pemadam kebakaran saat terjadi musibah. Padahal, kita bisa berkontribusi dengan lebih proaktif. Memahami dasar-dasar pencegahan kebakaran, seperti cara menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau mengevakuasi diri, adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar. Kesiapsiagaan ini tidak hanya membantu diri sendiri, tapi juga mengurangi beban kerja para petugas.
Ada banyak cara untuk meningkatkan kemampuan keselamatan dan tanggap darurat, salah satunya melalui program edukasi dan pelatihan. Banyak lembaga yang menyediakan program serupa, salah satunya adalah Farzana Training. Dengan bekal ilmu yang tepat, kita bisa lebih siap menghadapi situasi darurat di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI