Mohon tunggu...
Farid MuhammadKifli
Farid MuhammadKifli Mohon Tunggu... Lainnya - Akuntansi 2017 Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro 2021

Selanjutnya

Tutup

Money

Peduli UMKM, Mahasiswa Undip Bimbing UMKM Makanan "Cara Penentuan HPP dan Pembukuan Digital Sederhana UMKM Makanan"

14 Februari 2021   13:18 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pondok Kelapa (6/2) – Pandemi COVID-19 sangat melemahkan ekonomi Indonesia, terutama pada sektor mikro. Menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, sekarang dampak ekonomi yang dihadapi sektor mikro begitu besar di Jakarta akibat wabah Covid-19. Pasalnya, sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19 karena terganggunya persediaan, supply, dan demand dari UMKM tersebut.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebutkan bahwa struktur ekonomi di Indonesia itu 99 persen berasal dari UMKM yang penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen. Maka dari itu, sektor ekonomi yang harus pulih terlebih dahulu di masa pendemi ini adalah sektor UMKM.

Hal inilah yang membuat Farid Muhammad Kifli, mahasiswa Universitas Diponegoro Angkatan 2017 Program Studi Akuntansi yang sedang menjalankan KKN Mandiri di wilayah RW 04 Kelurahan Pondok Kelapa untuk melaksanakan program edukasi dan pemberian booklet mengenai cara menentukan HPP dan Pembukuan Digital Sederhana untuk UMKM Makanan. Pandemi COVID-19 ini menimbulkan fenomena baru, yaitu menjamurnya masyarakat yang membuat UMKM sektor makanan. Sering kali kita melihat fenomena itu di sosial media dan di sekitar kawasan rumah kita. Masyarakat yang ekonominya terdampak oleh pandemi memilih untuk berjualan makanan melalui platform media sosial bahkan membuat usaha kecil di lapak pinggir jalan. Dengan menjamurnya UMKM sektor makanan ini, membuat perputaran uang di sektor paling kecil yaitu UMKM tetap hidup. Namun disini timbul masalah baru, yaitu tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan untuk menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) dari produk yang mereka jual.

dokpri
dokpri
Pada program ini, Farid mengatakan bahwa selama proses survey banyak sekali masyarakat pelaku UMKM makanan yang bingung menentukan harga jual dan keuntungan mereka. Salah satunya Ibu Nani yang berjualan Kue dan Pasta melalui platform media sosial. Beliau mengatakan bahwa penentuan harga jual dan modal satu porsi makanan hanya berdasarkan pengalaman. Program ini mengedukasi masyarakat tentang cara menentukan Harga Pokok Penjualan dengan cara yang mudah dipahami oleh semua kalangan bahkan tanpa memerlukan pengetahuan mengenai akuntansi dasar jadi semua kalangan dapat memahaminya dengan mudah.
dokpri
dokpri
Lebih lanjut, program ini juga mengedukasi UMKM Maknan menggunakan Booklet yang dibagikan  tentang cara praktis dan mudah melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan melalui daring yaitu dengan menggunakan aplikasi Buku Kas yang tersedia secara gratis di App Store (iOS) dan Google Play Store (Android). Banyak sekali UMKM yang jarang melakukan pembukuan karena pelakunya tidak mempunyai pengetahuan tentang dasar – dasar pencatatan dan pembukuan. Dengan adanya aplikasi ini, semua orang bisa melakukan pencatatan hanya dengan menggunakan daring

dokpri
dokpri
Dengan adanya program ini, UMKM Makanan yang terus menjamur di masa pandemi akan tetap survive karena penentuan harga jual yang sesuai dengan ekspektasi para pelaku UMKM (tidak merugi) serta dengan meningkatnya minat UMKM untuk melakukan pencatatan sederhana akan berdampak pada meningkatnya profit UMKM secara maksimal.
Penulis: Farid Muhammad Kifli (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Mahasiswa KKN Undip Tim I 2021 Jakarta Timur

DPL/Editor: Dr. Ana Silviana,SH.M.Hum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun