Mohon tunggu...
faridatun naqiyyah
faridatun naqiyyah Mohon Tunggu... -

saya membuat akun di kompasiana ini dengan tujuan untuk meningkatkan bakat tulis menulis saya dan saling berbagi ilmu dengan pengguna yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emotional Control

28 April 2015   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkembangan sosioemosi atau dapat kita katakana regulasi emosi merupakan aspek penting dalam perkembangan. Mengapa? Karena regulasi emosi ini berperan penting pada kemampuan anak didalam mengelola tuntutan dan konflik atau masalah dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Setiap manusia yang dilahirkan pastilah berada dalam keadaan yang suci seperti imam buchori meriwayatkan dalam suatu riwayat yang berbunyi:

كل مولود يولد بالفطرة

Artinya:

Setiap yang dilahirkan berada dalam keadaan suci.

Dari itu kedua orang tua harus betul-betul focus dalam melatih emosional pada diri anak-anaknya, karena dengan perhatian orang tua terhadap control emosi anak akan sangat membantu terhadap sang anak dalam mengatur sosioemosi atau regulasi emosi mereka. Jadi, tergantung bagaimana orang tua yang berbicara terhadap anak-anaknya mengenai emosi, dalam pendekatan ini dapat dikatakan bahwa pendekatan yang dilakukan menggunakan (emotion coaching) melatih-emosi atau (dismissing emotion) menolak-emosi. Para orang tua yang melatih-emosi atau mengawasi emosi anak-anaknya, memandang emosi negatif anak sebagai krsempatan untuk melatih, membantu anak-anak mengatur emosinya, serta melatih anak-anak bagaimana mengatasi emosi secara efektif. Sebaliknya orang tua yang menolak-emosi memandang peran mereka untuk menolak, mengabaikan, atau mengubah emosi negatif. Orang tua yang melatih emosi berinteraksi dengan anak-anaknya dengan cara yang menampik atau memilah milih, dan banyak mendukung dan memuji, dan lebih bersifat mengasuh daripada orang tua yang menolak-emosi. Dan lebih jauh lagi, anak-anak dari orang tua yang melatih emosi akan berdampak lebih dapat menenangkan diri ketika sedang marah, lebih efektif dalam meregulasi dampak negatif, lebih baik dalam memfokus atensi, dan memiliki lebih sedikit masalah. Selanjutnya, lebih jauh kita akan mengeksplorasi kaitan antara pengasuhan dan perkembangan emosi anak-anak dalam terkoneksi melalui riset.

Regulasi emosi dan relasi dengan kawan sebaya emosi berperan penting dalam menentukan keberhasilan relasi anak-anak dengan kawan sebaya. Secara spesifikk, kemampuan mengatur emosi merupakan sebuah aspek penting dalam relasi dengan kawan-kawan sebaya. Anak-anak yang moody dan negatif secara emosi akan cenderung ditolak oleh kawan sebayanya, dimana anak-anak yang positif dalam emosi cenderung lebih popular. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak usia 4 tahun mengenali dan menyusun strategi untuk mengendalikan amarahnya lebih baik dari anak usia 3 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun