Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64 tahun 2025, sebuah perkemahan tiga hari khusus untuk siswa sekolah dasar digelar dengan penuh semangat dan antusiasme. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 12 hingga 14 Agustus 2025 di bumi perkemahan Sumber Bandung, yang diikuti oleh ratusan peserta didik dari berbagai sekolah dasar sederajat se kecamatan Bantur.
Perkemahan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk melatih kemandirian, memperkuat kerja sama, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui berbagai kegiatan kepramukaan yang dikemas secara menarik. Selama tiga hari, peserta tidak hanya berkemah, tetapi juga berkompetisi dalam berbagai macam lomba yang mendidik sekaligus menghibur.
Sejak hari pertama, suasana perkemahan sudah dipenuhi dengan keceriaan. Setelah pembukaan resmi oleh panitia, para peserta langsung mengikuti lomba-lomba yang telah dijadwalkan. Lomba SMS (Sandi, Morse, Semaphore) menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Siswa dilatih untuk berkomunikasi menggunakan kode-kode kepramukaan, sehingga melatih kecerdasan, ketelitian, dan kecepatan berpikir. Tak kalah seru, lomba Pionering mengajarkan keterampilan membuat tiang bendera, jembatan sederhana, maupun rak peralatan dengan memanfaatkan tongkat dan tali.
Selain itu, ada juga lomba KIM (Kegiatan Ingatan Mental) yang menguji daya ingat peserta terhadap berbagai benda dan simbol. Kegiatan ini selalu menjadi favorit karena mengasah konsentrasi dan ketelitian anak. Lomba TTG (Teknologi Tepat Guna) pun turut mewarnai perkemahan. Para peserta diminta membuat karya sederhana dari bahan-bahan di sekitar, seperti alat penjernih air atau rak sederhana. Melalui lomba ini, kreativitas dan inovasi anak-anak benar-benar diasah. Kemeriahan semakin terasa ketika digelar lomba FBB (Formasi Baris-Berbaris). Peserta menunjukkan kekompakan, disiplin, dan keterampilan dalam berbaris. Sorak-sorai penonton menambah semangat regu-regu yang tampil dengan gerakan serasi. Tidak ketinggalan, lomba Yel-yel menjadi ajang kreativitas sekaligus mempererat persaudaraan. Dengan penuh semangat, setiap regu menampilkan yel-yel khas mereka yang penuh keceriaan dan kekompakan. Suasana perkemahan juga semakin hangat dengan adanya lomba Memasak. Anak-anak belajar mengolah makanan sederhana menggunakan peralatan terbatas. Kegiatan ini melatih kemandirian dan keterampilan hidup sehari-hari. Untuk mengasah pengetahuan umum dan wawasan, panitia menyelenggarakan lomba Cerdas Cermat. Suasana tegang sekaligus seru terasa saat regu-regu berusaha menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.
Pada malam kedua, peserta perkemahan mengikuti acara pentas seni. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang tak terlupakan. Dengan suasana hangat, peserta menampilkan pentas seni sederhana seperti drama, tari, lagu pramuka, hingga puisi. Hari terakhir perkemahan ditutup dengan upacara peringatan Hari Pramuka ke-64. Seluruh peserta berbaris rapi di lapangan utama dengan seragam pramuka lengkap. Upacara ini dihadiri oleh para guru pembina, orang tua, tokoh masyarakat, serta pejabat setempat. Setelah upacara, diumumkan para pemenang lomba dari berbagai kategori. Para regu yang berhasil meraih juara menerima piala dan piagam penghargaan. Meskipun demikian, semua peserta tetap merasa bangga karena telah memperoleh pengalaman berharga. Perkemahan tiga hari ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis bagi peserta, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan. Melalui berbagai lomba dan kegiatan, anak-anak SD mendapatkan pengalaman berharga tentang kerja sama, kemandirian, sportivitas, serta cinta tanah air. Dengan berakhirnya kegiatan, para peserta kembali ke sekolah masing-masing dengan semangat baru. Mereka tidak hanya membawa hadiah atau piagam, tetapi juga membawa bekal pengalaman yang akan membentuk kepribadian mereka di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
