Mohon tunggu...
Farida Hassanah
Farida Hassanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Dakwah dalam Al-Quran

6 Mei 2024   16:44 Diperbarui: 6 Mei 2024   17:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode Dakwah dalam Al-Qur'an
Oleh : Farida Hassanah dan Syamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode adalah memilih jalan yang benar. Metode dakwah merupakan cara berdakwah yang tepat sesuai dengan strategi dan pendekatan dakwah.
Pada kali ini dapat dikatakan bahwa pendekatan dakwah yang digunakan para da'i diperincikan menjadi strategi dakwah. Strategi dakwah yang dipilih para da'i kemudian dibagi lagi menjadi metode dakwah.

Ada tiga metode dakwah dalam Al-Qur'an: "Serulah (manusia) kepada Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).

Metode dakwah yang pertama adalah bilhikmah (dengan hikmah). Menurut Syaikh Nawawi dalam Tafsir Munir, bilhikmah adalah dengan argumentasi yang pasti atau bukti yang akurat.

Orang yang berakal budi disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai orang yang diberi banyak anugerah. "Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak" (QS. al-Baqarah/2: 269).

Cara lain untuk berdakwah adalah dengan memberikan pelajaran yang baik. Bagi Syekh Nawawi, ajaran yang baik adalah petunjuk yang menentukan. Bagi Ibnu Katsir, dalam penafsirannya, segala sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi merupakan hikmah yang baik.

Cara berdakwah yang ketiga adalah dengan percakapan atau diskusi yang baik. Artinya, tulis Ibnu Katsir, dain itu harus dibicarakan atau diperdebatkan dalam keadaan tertentu. Namun hal itu harus dilakukan dengan cara yang baik. Cara yang baik, lanjut Ibnu Katsir, adalah dengan bersikap lemah lembut dan bijaksana.
Kepada Syekh Nawawi, berdebat dengan baik berarti menggunakan argumen yang terorganisir (rasional dan sistematis).

Demikian yang dikatakan Syaikh Nawawi, mengingat manusia terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, orang yang waras. Kedua, orang yang mempunyai akal murni, namun belum sempurna akalnya. Ketiga, orang yang sekedar ingin berdebat namun tidak mempunyai ilmu.

Dengan demikian, metode dakwah adalah cara yang dipilih seorang khatib untuk berdakwah dengan bilhikma, memberikan ajaran yang baik dan berbicara dengan lemah lembut dan penuh toleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun