UKM di Indonesia kian menunjukkan daya saingnya di tingkat global. Di tengah tantangan ekonomi global dan percepatan transformasi digital, pelaku UKM dituntut untuk tidak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
Potensi produk lokal seperti makanan olahan, kerajinan tangan, fashion muslim, hingga produk kecantikan herbal memiliki nilai jual tinggi di pasar luar negeri. Namun, untuk masuk ke pasar ekspor, pelaku UKM memerlukan strategi yang terstruktur dan pemahaman terhadap ekosistem perdagangan internasional.
Langkah Awal Menuju Ekspor
Aldian Hendra, pendiri UKM Kopi Nusantara di Bandung, mengungkapkan bahwa mengikuti pelatihan ekspor yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan menjadi titik balik usahanya. "Kami awalnya tidak tahu cara mencari buyer luar negeri, apalagi mengurus dokumen ekspor. Tapi setelah mengikuti pelatihan, kami mulai mengekspor ke Korea Selatan," ujar Aldian.
Beberapa langkah awal yang harus dipahami UKM sebelum menembus pasar ekspor antara lain:
Riset negara tujuan dan permintaan pasar
Penyesuaian standar produk dengan regulasi internasional
Pengurusan dokumen seperti invoice, packing list, dan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
Pemanfaatan e-commerce lintas negara (cross-border marketplace)
Peran Teknologi dan Digitalisasi
Di era digital seperti tahun 2025, teknologi menjadi alat utama dalam membuka akses ekspor bagi UKM. Platform seperti Indonesia National Single Window (INSW), InaExport, dan marketplace global seperti Alibaba, Amazon, atau Etsy menjadi jembatan penghubung antara UKM dan pembeli internasional.