Mohon tunggu...
Farid Elsyarif
Farid Elsyarif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar menulis sebagai ekspresi positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taman Bacaan Fokus Berantas Buta Aksara di Era Digital?

13 Februari 2023   20:56 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Taman Bacaan Lentera Pustaka

Di tengah hiruk-pikuk obrolan banyak orang tentang politik dan pilpres 2024, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor tetap fokus berantas buta aksara di kalangan ibu-ibu rumah tangga (IRT). Diikuti 9 kaum ibu yang sebelumnya tidak bisa membaca dan menulis, kini mereka kini sudah bisa mengeja kata dan menulis. Aktivitas belajar Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka berlangsung seminggu dua kali.

Menariknya seusai belajar baca-tulis, tiap ibu yang datang belajar ke TBM Lentera Pustaka diberikan "hadiah" berupa mie instan atau seliter beras. Agar lebih rajin datang ke taman bacaan, di samping menjadi motivasi untuk terus belajara agar terbebas dari belenggu buta aksara. Maklum, kegiatan belajar nonformal semacam berantas buta aksara tergolong rentan untuk tidak bisa berlanjut karena komitmen yang mengajar dan yang belajar. Tidak ada absen dan tidak ada kenaikan kelas, hanya aktivitas sosial semata-mata.

Sekalipun dihadapkan pada banyak tantangan, apalagi di era digital sekarang. TBM Lentera Pustaka secara konsisten tetap komitmen untuk memberantas kaum buta aksara, khususnya para ibu rumah tangga. Didukung 5 wali baca dan 12 relawan yang ada, aktivitas belajar baca-tulis tetap berjalan intensif hingga sekarang. Sekalipun sederhana, upaya memberantas buta aksara tentu tidak dapat dianggap sepele. Khususnya untuk mengangkat derajat dan martabat kaum ibu di mata anak-anaknya. Dari yang tadinya tidak bisa baca-tulis, kini terbebas dari belenggu buta aksara. (simak: https://www.youtube.com/watch?v=_USSmScL2YQ&t=19s).

"Alhamdulillah, program GEBERBURA TBM Lentera Pustaka tetap berjalan dan fokus berantas buta aksara kaum ibu. Setelah 4 tahun berjalan, kini kaum ibu yang rajin datang sudah terbebesa dari belenggu buta huruf. Bisa mengeja kata bahkan menulis walau masih lambat" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka di Bogor (12/2/2023).

Selain aktivitas berantas buta aksara GEBERBURA, saat ini TBM Lentera Pustaka telah mengelola 15 program literasi seperti TABA (TAman Bacaan), KEPRA (Kelas PRAsekolah), YABI (YAtim BInaan), JOMBI (JOMpo BInaan), TBM Ramah Difabel, Koperasi Simpan Pinjam, MOBAKE (MOtor BAca KEliling), RABU (RAjin menaBUng), LITerasi DIGital, LITerasi FINansial, dan LIterasi ADAb. Tidak kurang dari 200 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya yang berasala dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) di Kec. Tamansari Kab. Bogor.

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka dikenal sebagai taman bacaan paling komprehensif di Indonesia. Terbukti pada tahun 2022 lalu mampu menggelar 31 event dengan melibatkan 22 komunitas dan menerima donasi 3.552 buku dari 48 donatur. Sepanjang tahun 2022 lalu, TBM Lentera Pustaka pun menorehkan prestasi seperti: Narasumber Program SAFAR RTV, Refleksi "Jalan Sunyi Pengabdian" DAAI TV, Liputan MOBAKE (MOtor BAca KEliling) di Jawa Pos DAAT TV, dan narasumber literasi di berbagai media. Inilah peran taman bacaan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih literat, di samping meningkatkan kegemaran membaca masyarakat di tengah era digital. Salam literasi #Geberbura #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun