Mohon tunggu...
Farid Sudrajat
Farid Sudrajat Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar kehidupan

pembelajar kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Perjalanan Haji, Sebuah Pengalaman (IV)

20 September 2018   16:10 Diperbarui: 20 September 2018   16:15 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua jamaah haji tentu berharap, kedatangan mereka di rumah Allah SWT adalah untuk diampuni semua dosa dan kesalahan dan berharap menjadi kembali suci, seperti disimbolkan dengan pakaian ihrom mereka, putih. Namun proses menjadi suci seringkali dinodai dengan aksi yang mengganggu fihak lain.

Dalam pelaksanaan ibadah haji ini, kita selalu diingatkan untuk sabar dan menerima apapun yang menimpa kita, senang ataupun susah/sakit. Ujian kata mereka. Maka  sering terlihat di sela-sela rangkaian ibadah ditanah suci, seperti tawaf, salat, sa'i terjadi gesekan.

Umum terlihat, mereka saling desak saat melaksanakan tawaf. Mereka saling berebut, saling sikut, bahkan saling tarik untuk dapat mencium batu hitam, Hajar Aswad. Juga umum terlihat jamaah kadang salat dalam waktu yang cukup lama di Hijir Ismail, padahal jamaah lainnya juga sangat ingin melaksanakan salat di tempat itu.

Ada lagi. Ini dalam pelaksanaan sa'i. Tampak rombongan peserta jamaah yang berjalan beriringan yang menutupi hampir lebar lorong sa'i antara safa dan marwah ini, sehingga jamaah lain merasa tidak nyaman.

Melihat itu semua, aku tanyakan kepada rekan jamaah yang beberapa kali melaksanakan ibadah haji. Katanya itu semua sudah menjadi hal biasa. Mereka tampak saling memahami dengan kondisi demikian.

Sehingga pelaksanaan ibadah haji tetap saja berulang  dari tahun ke tahun  sampai hari terakhir kehidupan dunia ini. Memang rasanya  hal mustahil mengendalikan gerakan 3 jutaan manusia dalam satu aktifitas, di satu tempat, jika tidak campur tangan kekuatana Yang Maha Perkasa. Allah

u Akbar.

GORESAN AKHIR

Puncak haji sudah dilalui. Alhamdulilah semua berjalan lancar. Ini Adalah hari terakhir kami berada di kota kelahiran Nabi Agung, kota bersejarah dan penting bagi umat Islam, Makkah al Mukarromah.Haru sedih bahagia bercampur. Cita-cita menyempurnakan rukun Islam tunai sudah. Menjaga nilai semangat haji, adalah perjuangan tidak mengenal akhir...hingga datang Sang Penjemput.

Melihat kejalanan, tampak berbagai jenis kendaraan, mulai bus ukuran besar hingga kendaraan bak terbuka, dari kendaraan resmi hingga kendaraan liar semua menawarkan jasa mengantar jamaah yang akan pulang kembali ke negerinya masing-masing. Umumnya mereka menuju bandara jaddah. Sementara untuk jamaah gelombang ke dua akan melanjutkan ibadah mereka di kota suci madinah.

Perlahan lahan, Makkah ditinggalkan oleh para jamaah haji. Nun jauh di lubuk hati mereka, selalu terngiang keinginan kembali ke kotamu ya nabi, entah kapan saat itu tiba...

Allahuma Zid Tasyrifan wa Ta'ziman wa Mukriman Haza al Bait....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun