Mohon tunggu...
Faricha Azizah
Faricha Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - sedikit wawasan untuk masa depan

azizah_cha.faricha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Kesenian Budaya Karawitan sebagai Penunjang Desa Wisata

19 Februari 2021   20:02 Diperbarui: 19 Februari 2021   20:06 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Desa wisata kini banyak dijumpai diberbagai penjuru negri. Desa wisata dengan wisata desa sangatlah berbeda namun acap sulit untuk dibedakan. Desa wisata merupakan, suatu destinasi pariwisata yang mengintegrasikan daya tarik wisata, fasilitas umum maupun pariwisata, aksibilitas, yang menyajikan suatu struktur kehidupan masyarakat, budaya, adat ataupun tradisi.

      Secara sederhananya, menurut Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata definisi desa wisata yaitu, suatu bentuk integrasi atau penyatuan antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

      Secara garis besar, desa wisata adalah fokus utama pembangunan desa. Karena sumber daya yang berada di desa menyatu untuk tujuan serta melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Daya tarik wisatanya pun meliputi, kekayaan alam, budaya, keanekaragaman hasil buatan manusia yang menjadi destinasi wisata.

      Sebaliknya, wisata desa yaitu sebuah objek wisata atau terdapat suatu event wisata yang berada di suatu desa. Yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Hal ini, tidak dapat menjadikan suatu desa tersebut sebagai desa wisata. Karena, pengembangan desa wisata tidaklah mudah. Konsep pengembangan desa wisata harus memenuhi sejumlah unsur yang harus terpenuhi. Peran komunitas maupun masyarakat sekitar pun sangat lah penting. Karna, manusia merupakan pelaku terpenting.

      Sedikitnya ada kurang lebih sembilan hal yang dapat mendukung desa wisata. Sembilan hal ini terdiri dari, sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), sumber daya informasi dan jaringan, komoditas pertanian, kelembagaan, aset sosial, budaya, finansial, dan  infrastruktur.

Budaya menjadi salah satu penyokong desa wisata. Budaya merupakan suatu pikiran, kebiasaan cara hidup suatu kelompok yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam suatu buadaya biasanya mengandung unsur, ide, busana, bangunan, pengetahuan, peralatan tekhnologi hidup, kemasyarakatan, bahasa, mata pencaharian hidup, agama atau religi, dan kesenian.

Budaya bersifat kompleks, abstrak, luas yang artinya budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh yang memiliki kebiasaan dan ciri hidup tersendiri. Budaya sangat lekat sekali di masyarakat yang kental sekali kekeluargaannya. Seperti halnya masyarakat desa. Masyarakat desa kebanyakan masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat yang ada. Budaya berkembang di lingkungan masyarakat dalam jangka waktu yang lama dan digunakan sebagai pedoman dalam berperilaku.

Konsep budaya mampu dipahami seiring berjalannya waktu, adanya perubahan perilaku, dan struktur dari masyarakat itu sendiri. Sedangkan perubahan perilaku dan struktur biasanya terjadi karena, adanya perubahan dan perkembangan tekhnologi.

Salah satu budaya yang paling menonjol dalam masyarakat yaitu kesenian tradisional. Seni tradisional yang maish dilestarikan hingga saat ini salah satunya adalah karawitan. Karawitan merupakan perpaduan antara seni musik (gamelan) dengan seni suara yang bertangga nada laras (nondiatonic) slendro dan pelog. Kesenian ini banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari Bahasa Jawa, rawit yang berarti kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan. Secara istilah karawitan merupakan kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan.

Karawitan sendiri terbagi menjadi tiga macam. Karawitan sekar, gending, dan sekar gending. Karawitan sekar, penyajiannya lebih mengutamakan vokal/suara. Karawitan ini, erat bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu berdampingan. Karawitan gending, penyajian karawitan ini lebih mengutamakan instrumen alat musik gamelan. Seperti, gendang, saron, gong, siter, demung, rebab, kenong, dan masih banyak lagi. Sedangkan karawitan sekar gending merupakan, perpaduan antara instrumen alat musik gamelan dengan olah vokal/suara. Sekar gending ini, merupakan satu kesatuan yang utuh, karena menghasilkan permainan vokal/suara dan musik dengan unsur keindahan/estetika.

Seperti karawitan Langen Karya Budaya yang beradi di Talun Kacang, Desa Kandri Gunung Pati. Karawitan ini, menjadi salah satu penunjang unsur budaya desa wisata di Desa Kandri. Langen Karya Budaya sudah bereksistensi sejak tahun 1970-an. Kelompok karawitan ini berjenis sekar gending, karena mereka memperpadukan olah suara dengan alunan musik gamelan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun