Mohon tunggu...
Farhan Sidik
Farhan Sidik Mohon Tunggu... Guru - laki aki

optimis cita cita

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Guru Sukses di Masa Pandemi Covid-19

15 Mei 2021   21:11 Diperbarui: 15 Mei 2021   21:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid-19 menyadarkan bahwa peran guru untuk mengajar tatap muka masih begitu diperlukan oleh siswa Indonesia. pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan bermacam - macam media dinilai belum bisa sepenuhnya berjalan efektif. Tetapi guru tetap dituntut memberikan pembelajaran secara maksimal kepada peserta didik. 

Guru juga harus cepat beradaptasi dengan mempelajari hal hal baru dan mengembangkan ide kreatifnya dalam memberikan pembelajaran secara online, agar semangat belajar murid dapat tetap terjaga dalam situasi pandemi seperti saat ini.

Guru perlu meyakini diri bahwa pandemi Covid-19 bukan lagi menjadi penghalang untuk tetap menjadi guru yang sukses bagi para murid di rumah. Ada beberapa langkah untuk menjadi guru yang sukses di situasi pandemi covid-19 ini. Sehingga, pembelajaran tidak hanya tersampaikan secara baik namun tetap menyenangkan dan bermakna.

1. Kelola Stres

Tidak dipungkiri bahwa kegiatan pembelajaran melalui daring acapkali membuat guru mengalami stres. Pasalnya, guru yang sudah terbiasa dengan tatap muka, kini dituntut dengan beragam pembaruan baik di sisi teknologi maupun metode. Supaya Bapak/Ibu Guru bisa mengelola stres dengan baik, tidak ada salahnya mencari metode belajar terbaru yang banyak tersedia di internet.

2. Membagi Kelas Menjadi Kelompok Kecil

Bapak/Ibu Guru bisa membentuk beberapa kelompok kecil dalam satu kelas. Supaya lebih mudah dalam penyampaian pelajaran, bisa dikelompokkan berdasarkan tingkat kompetensi yang sama. Tentunya Bapak/Ibu Guru sudah paham pemetaan kompetensi tiap anak di masing-masing kelas yang Anda pegang. Harapannya, Bapak/Ibu Guru nantinya bisa memetakan topik bahasan yang menjadi fokus pada kelompok tersebut

3. Mencoba Project Based Learning

Dengan membagi ke dalam kelompok-kelompok kecil seperti yang sudah dijelaskan pada poin kedua, Bapak/Ibu Guru bisa memberikan penugasan kepada mereka dengan pembelajaran Project Based Learning. Diharapkan dengan pembelajaran ini, tiap anak bisa memunculkan rasa kerjasama dan empatinya meski terhalang jarak. Secara tidak langsung, bisa menghilangkan rasa jenuh siswa yang selama ini mungkin hanya diberikan pelajaran secara satu arah via daring.

4. Pertimbangkan Tidak Kejar Target Silabus

Jika Bapak/Ibu Guru masih mengejar semua target silabus, tentu akan tidak efektif bahkan bisa saja murid banyak yang mengalami kesulitan. Anda bisa mengalokasikan waktu untuk memberikan informasi tentang kemampuan yang bersifat fundamental bagi siswa. Artinya, kemampuan ini bisa menjadikan siswa sukses di berbagai mata pelajaran. Anda bisa memberikan pengetahuan tentang literasi, numerasi, bahkan pendidikan karakter.

5. Alokasikan Waktu Bagi Murid yang Tertinggal

Tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap pelajaran yang Bapak/Ibu jelaskan. Anda bisa menjadwalkan kegiatan belajar tambahan bagi siswa yang sulit fokus jika belajar bersama teman yang lainnya. Hal ini juga bisa menjadikan mereka lebih percaya diri jika nantinya sekolah tatap muka bisa dilaksanakan kembali.

6. Saling Bantu Sesama Guru

Bagi Bapak/Ibu Guru yang merasa belum terlalu menguasai teknologi untuk kegiatan belajar mengajar secara daring, bisa meminta teman sejawat yang sudah menguasai teknologi. Diharapkan bagi Bapak/Ibu Guru yang sudah menguasai teknologi untuk pembelajaran secara daring, juga mau membantu bahkan aktif untuk mengajak guru lainnya untuk belajar bersama. Dengan begitu, antarguru pun bisa saling memberikan inspirasi dalam proses kegiatan belajar mengajarnya.

7. Have Fun

Tips terakhir ini tidak kalah pentingnya. Mengajar memang bukan hal yang mudah. Namun, bukan berarti dalam kegiatan mengajar tersebut Bapak/Ibu Guru tidak bisa membangun suasana yang menyenangkan, bukan? Tanamkan perasaan bahwa mengajar itu menyenangkan meski dipisahkan jarak. Tentunya perasaan yang senang saat mengajar, pasti akan berdampak positif bagi siswa yang Bapak/Ibu Guru ajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun