Mohon tunggu...
Farhan Ramadhan
Farhan Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Koresponden

Saya memiliki hobi menulis sejak SMA, dan sekarang masih merawat baik hobi tersebut. Kini, saya aktif menulis di blog pribadi dan beberapa media online.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tekad yang Kuat Menerbangkan Impian Ricky Romansyah Belajar ke Singapura

17 Februari 2023   23:13 Diperbarui: 17 Februari 2023   23:21 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ricky Romansyah saat mengunjungi Nanyang Technological University (Istimewa)

Keterbatasan ekonomi bukanlah menjadi alasan untuk meraih mimpi. Semua orang memiliki keterbatasan, namun yang terpenting adalah bagaimana keterbatasan itu menjadi tantangan dalam menggapai impian. Seperti pepatah "Tak ada usaha yang mengkhianati hasil", kata-kata itu cocok disandingkan dengan perjalanan dan perjuangan yang tunjukan Ricky Romansyah.

Menempuh pendidikan tinggi melalui jalur beasiswa menjadi idaman bagi kebanyakan orang. Termasuk pria asal Bogor ini. Sejak duduk di bangku SMK, Ricky telah bertekad ingin meraih pendidikan tinggi dan belajar ke luar negeri.

Hal itu sukses ia buktikan ketika tahun 2019. Lepas dari statusnya sebagai siswa, pria yang kerap disapa Ricky ini dinyatakan lolos masuk perguruan tinggi melalui beasiswa Bidikmisi di STMIK Antar Bangsa. Hal itu ia buktikan dengan semangat dan juangnya yang tinggi.

Selama menjadi mahasiswa, Ricky aktif di berbagai kegiatan akademik dan non akademik. Prestasi non akademik sukses ia buktikan ketika tahun 2020 ia terpilih sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himsi). Tak hanya itu, prestasinya semakin melambung ketika ia berhasil meraih juara 3 di ajang Re-Cloud Challenges 2022 yang diselenggarakan oleh platform terkemuka yakni Alibaba Cloud.

Semangatnya terus bertumbuh ketika ia memiliki kesempatan untuk belajar di Singapura selama beberapa hari. Segala upaya sudah dilakukan olehnya, mulai dari pencarian informasi, pendaftaran, tahap seleksi, hingga keberangkatan. Hal itu ia jalani selama enam bulan lamanya.

"Proses perjalanan ke Singapura butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar, jadi saya udah prepare dari enam bulan lamanya," ungkap Ricky saat dimintai keterangan.

Ricky bersama peserta lainnya saat mengunjungi NTU di hari kedua (Istimewa)
Ricky bersama peserta lainnya saat mengunjungi NTU di hari kedua (Istimewa)

Proses belajar selama di Singapura sangat ia nikmati. Pasalnya, di hari kedua ia dan peserta lainnya turut mengunjungi kampus Nanyang Technological University (NTU). Kampus yang menduduki peringkat kedua di ASEAN itu memberikan pengalaman dan pelajaran baru bagi Ricky tentang pendidikan. Apa yang telah NTU lakukan untuk pendidikan sangatlah jauh dengan apa yang terjadi di Indonesia. Hal ini juga yang mendorong ia ingin terlibat dalam perubahan pendidikan di Indonesia.

"Selama saya berada di NTU jarang saya dapatkan di Indonesia, jadi kita harus belajar banyak dengan konsep pendidikan yang ada di Singapura," lanjutnya.

Tak hanya pendidikan, Ricky pun sangat takjub dengan masyarakat Singapura yang sangat mentaati peraturan yang dibuat pemerintah, terutamanya kebersihan dan kenyamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun