Mohon tunggu...
Farhan Indi
Farhan Indi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menilik Stunting dan Masa Depan Indonesia yang Mengkhawatirkan

29 November 2022   08:50 Diperbarui: 29 November 2022   12:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Permasalahan stunting sudah seharusnya dianggap sebagai permasalahan yang penting untuk segera diselesaikan. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, M.P.H. menjelaskan bahwa stunting ialah kondisi di mana balita gagal tumbuh karena kekurangan gizi ataupun asupan gizinya yang tidak memenuhi syarat (2022). Selain itu, infeksi berulang atau stimulasi asupan gizi juga dapat menjadi penyebab lain dari stunting.

World Health Organization (WHO) telah menetapkan standar untuk stunting di setiap negara dunia yakni sebesar 20 persen. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 lalu, Indonesia berada di angka 24,4% untuk stunting. Angka tersebut termasuk dalam angka yang tinggi dan melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO. Tentu saja ini menjadi permasalahan yang harus ditangani dengan serius.

Salah satu yang menjadi indikasi seorang anak mengalami stunting adalah memiliki tubuh yang lebih pendek dari ukuran normal. Namun, belum tentu semua anak yang bertubuh pendek merupakan akibat stunting. Tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut memang berpostur pendek. Perkembangan otak anak yang menderita stunting kurang berkembang pesat sehingga akan berefek pada tingkat IQ. Si anak mempunyai IQ lebih rendah dibanding IQ rata-rata anak seusianya dan tidak akan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah. Ia menyerap pelajaran lebih lambat dan tidak mampu mengejar ketertinggalannya di banding teman lainnya.

Keadaan stunting yang dialami oleh anak berusia lebih dari dua tahun tidak dapat diperbaiki lagi. Si anak akan menderita stunting seumur hidupnya. Pertumbuhan tinggi anak yang terlanjur pendek karena stunting akan permanen. Hanya berat badan si anak yang dapat ditambah apabila mengalami penurunan.

Anak-anak yang lahir sekarang merupakan harapan masa depan bagi orang tua maupun bangsa. Kemudian anak-anak ini akan menjadi pemuda-pemudi yang akan memimpin bangsa. Bayangkan saja bagaimana sebuah bangsa akan bertahan jika anak-anak yang menjadi generasi penerus selanjutnya menderita stunting. Tentunya kita tidak menginginkan kehancuran generasi mendatang hanya karena kurangnya perhatian para orang tua terhadap sang anak sejak awal kehidupannya.

Di masa 1000 hari pertama kehidupan sang anak adalah waktu yang tepat untuk mencegah stunting terjadi. Pada waktu-waktu tersebut peran orang tua sangat diperlukan oleh anak. Pemberian perhatian harus dimulai sejak dalam masa kandungan khususnya dari segi kecukupan gizi. Pemilihan makanan dan minuman harus tepat agar janin atau anak dapat berkembang dengan baik. Dengan begitu kita dapat mencegah stunting pada anak dan mengurangi angka stunting di negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun