Mohon tunggu...
FARHAH NURULHAYYI
FARHAH NURULHAYYI Mohon Tunggu... Guru - TITIK RASA

tetap putus asa jangan semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Aklaq

25 Desember 2020   14:24 Diperbarui: 25 Desember 2020   14:26 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Islam dan akhlak

Islam dan akhlak merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat dipisah, dia bagaikan sayap burung yang saling bekerja sama dalam membantu burung untuk hidup, jika salah satu sayap ini luka atau cacat maka burung itu tidak dapat terbang dengan baik, karena ada salah satu dari alat bantu geraknya rusak.

Sama halnya dengan islam dan akhlak, mereka berdua memiliki ikatan yang sangat kuat, ketika salah satunya rusak dia akan mempengaruhi yang lain, coba perhatikan, kita bayangkan ada dua orang yang berbeda.. orang pertama adalah orang yang telah berislam, dia telah mempelajari semua tentang islam, semua sholat dia kerjakan baik itu sholat wajib maupun sunnah, sama halnya dengan puasa, semua puasa dia kerjakan, hafal al-quran, dll, yah  kalau mau dibilang dia sudah layak mendapatkan  gelar doctor dalam berislamnya itu, akan tetapi disisi lain dia memiliki perangai yang buruk, tidak bersosial dengan masyarakat setempat, cepat marah, bermuka masam, suka mencela orang yang belum bersilam seperti dia, bahkan kadang melabeli mereka dengan label-label yang tidak pantas.

Adapun orang kedua, dia orang biasa-biasa saja, sholatpun hanya mengerjakan yang wajib, puasa hanya di bulan romadhon, dan dia masih berusaha meninggalkan dosa-dosa besar maupun kecil, yah kalau mau dibilang keislaman dia masih biasa saja, akan tetapi disisi lain, dia memiliki perangai yang baik, suka menolong, pendai bersosial dengan orang lain, dan murah senyum, dan bisa dibilang dia manusia paling baik dalam bersosial.

Mari kita uraikan bersama, orang yang pertama dia memiliki keunggulan dari segi ibadah, namun dari segi sosial dia mendapat nilai E (eror), dalam dunia perkuliahan jika mendapat nilai E maka dia harus mengulang mata kuliah tersebut.. ibadah nya baik, kesungguhan dia untuk istiqomah dalam ibadah itu kita kasih nilai A+

Adapun orang kedua  kita beri dia nial A dari segi sosialnya dengan orang lain, adapun untuk ibadah kita kasih dia nial B-, yah tak mengapalah setidaknya dia tidak redemial pada bagian ibadah..

Kira-kira dari dua manusia di atas, siapakah yang balik?

2. perhatian islam terhadap akhlak

Dimasa awal kenabian nabi Muhammad pernah berkata “sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia”, perkataan ini dapat kita temui dalam  kitab shohihul bukhori. Ajaran islam yang disampaikan nabi tentu saja bukan hanya akhlak , tapi ada aqidah dan ibadah. Namun penegasan nabi dalam hadis ini untuk menunjukan pentingnya kedudukan akhlak yang baik dalam islam.

Banyak kok hadis yang menganjurkan kita untuk berakhlak mulia, nih salah satunya yang ada pada HR Ahmad, yang bunyinya seperti ini “orang yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling mulia akhlaknya”

Tau ngga?, orang yang paling mulia akhlakhnya (tentunya dia harus seorang muslim) jika dia masuk surga dia akan didekatkan majelisnya dengan majelis nabi Muhammad shallalahu alahi wa sallam, masih dalam riwayat Ahmad ada sebuah hadis yang berbunyi seperti ini “sesungguhnya diantara orang yang paling aku cintai dan yang paling dekat majlisnya dengan ku pada hari kiamat adalah orang yang paling mulia akhlaknya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun